KONTEKSBERITA.com – Kementerian Agama menyelenggarakan Seminar Sidang Isbat untuk penetapan Awal Zulhijah 1445 H / 2024 M dan Hari Raya Idul Adha 2024.
Rangkaian seminar ini dimulai dengan pemaparan posisi hilal oleh Pakar Falak Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya.
Cecep menjelaskan bahwa tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia pada Kamis, 6 Juni 2024, pukul 19.37 WIB, berada di ketinggian 7,26 derajat hingga 10,68 derajat, dengan sudut elongasi antara 11,58 derajat hingga 13,24 derajat.
“Hal ini sudah jauh melebihi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat,” jelas Cecep pada Jumat (7/6/2024).
Dengan kondisi ini, Cecep menyatakan bahwa secara perkiraan astronomis, awal bulan Zulhijjah 1445 H jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024. Sementara itu, hari raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada 17 Juni 2024.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa sidang isbat berfungsi sebagai forum bagi para ulama dan organisasi keagamaan untuk bermusyawarah.
Sidang isbat juga bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif akibat perbedaan metode dan standar penetapan awal bulan yang dianut oleh berbagai organisasi masyarakat.
“Pemerintah berperan sebagai fasilitator dalam proses sidang isbat ini untuk memenuhi kebutuhan umat Islam, menjaga persatuan, serta mewujudkan toleransi dan saling menghormati perbedaan,” tutur Dirjen.
Hadir dalam seminar tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, perwakilan lajnah falakiyah ormas Islam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Planetarium Jakarta.
Editor: Uje
Sumber: Kemenag RI
*Update Berita Lainnya di Google News.