KONTEKSBERITA.com – Seorang pria bernama Andreas Wiliam Sanda (21) telah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan persetubuhan terhadap seorang perempuan berinisial MAJ di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, Andreas Wiliam menjadi perhatian publik karena mengalami penganiayaan oleh tiga oknum anggota TNI Angkatan Laut yang berdinas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Maumere.
Dilansir detikBali, dalam insiden tersebut, ketiga anggota TNI tersebut diduga memaksa Andreas untuk mengoleskan balsem ke bagian kemaluannya.
Kejadian penganiayaan ini dipicu oleh masalah asmara antara Andreas dan MAJ. Saat ini, Andreas telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
“Penetapan status tersangka dilakukan pada hari Sabtu (19 Agustus),” demikian diungkapkan oleh Victor Nekur, pengacara dari Andreas, seperti dilansir oleh detikBali pada Kamis (24/8/2023).
Andreas dijerat sebagai tersangka dalam kasus persetubuhan terhadap seorang anak oleh Polres Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemuda yang berasal dari Dusun Waturia, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka ini diduga melakukan hubungan seksual dengan mantan kekasihnya, yang berinisial MAJ dan berusia 17 tahun.
Orang tua MAJ melaporkan kasus dugaan persetubuhan tersebut kepada pihak berwenang pada 29 Mei 2023, hanya dua hari setelah MAJ mengalami penganiayaan oleh tiga anggota TNI AL.
Victor menjelaskan bahwa Andreas langsung ditahan di Mapolres Sikka setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Kasat Reskrim Polres Sikka, Nyoman Gede Arya Triadi Putra, mengonfirmasi bahwa saat ini Andreas telah ditetapkan sebagai tersangka.
Victor menyatakan bahwa kliennya siap menjalani proses hukum setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Di samping itu, Victor juga menantikan hasil dari gelar perkara yang akan dilakukan oleh Polres Sikka terhadap ayah MAJ yang memiliki inisial PD (47), yang juga dilaporkan oleh kliennya.
PD dilaporkan telah melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap Andreas sebelum penganiayaan tersebut dilakukan oleh tiga anggota Lanal Maumere.
“Menurut Polres, setelah tanggal 20 Agustus, akan dilakukan gelar perkara terhadap ayah perempuan yang dilaporkan melakukan penganiayaan oleh klien saya. Kami akan menantikan hasilnya pada minggu depan,” ungkap Victor.
Editor: Uje
Sumber: DetikCom