BEKASI – Dalam upaya penanganan kemiskinan ekstem di kabupaten Bekasi, Dinas Sosial kolaborasi dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) dalam melaksanakan program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di tahun 2023.
Jumlah keluarga kategori miskin ekstrem di kabupaten Bekasi, Dinsos mendata ada sekitar 3.961 Keluarga yang tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi.
Dari angka kemiskinan itu, pemerintah juga akan bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengentaskan kemiskinan.
“Kita sudah lakukan kerjasama dengan Jababeka, akan mengadakan pelatihan untuk menjahit dan mereka juga siap untuk berkolaborasi dengan kita,” kata Endin Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Rabu (1/2).
BACA JUGA: Bapenda Kabupaten Bekasi Bakal Tambah Tapping Box untuk Optimalkan PAD Tahun 2023
Sementara itu Sekretaris Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir menyebut soal program Rutilahu dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu.
“Kita sudah mulai persiapkan, untuk pelaksanaan kita lakukan verifikasi terlebih dahulu,” kata Nur Chaidir.
Program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), kata dia, masih salah satu program pembangunan prioritas di kabupaten Bekasi.
“Tahun ini ada 2500 penerima manfaat yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Kita mencoba berkolaborasi dengan Dinas Sosial, mengacu kepada data kemiskinan ekstrem. Mudah-mudahan, di tahun 2023 ini program Rutilahu ini bisa menyusur atau fokus terhadap penerima manfaat warga yang masuk kategori miskin ekstrem,” ujar Nur Chaidir.
Nur Chaidir menjelaskan, pencocokan data dilakukan secara langsung. Selanjutnya diverifikasi bersama tim Dinas Sosial dan Pemerintah Desa setempat. Agar warga yang masuk pada kategori miskin ekstrem memiliki rumah layak huni.
“Kita turun ke lapangan ini untuk memastikan. Memverifikasi data yang ada di kita, dicocokkan dengan di lapangan seperti apa, agar lebih terarah dan tidak salah sasaran,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Bekasi di tahun 2022 lalu juga memberikan program Rutilahu bagi 2.500 rumah tidak layak huni.
Diharapkan dengan rumah yang sudah layak huni, bisa menjadikan kehidupan masyarakat kabupaten Bekasi yang lebih sehat dan sejahtera. (Red)