Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Menetapkan Suatu Objek Sebagai Cagar Budaya       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 15 Jun 2024 23:46 WIB ·

Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Menetapkan Suatu Objek Sebagai Cagar Budaya


Gedung Juang 45 Bekasi Pernah Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Pemerintah Pusat pada Tahun 1999. (Dok: Istimewa) Perbesar

Gedung Juang 45 Bekasi Pernah Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Pemerintah Pusat pada Tahun 1999. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang sangat beragam, memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan warisan budaya yang ada. Salah satu upaya pelestarian tersebut adalah melalui penetapan objek sebagai cagar budaya.

Proses ini tidak hanya melibatkan pemerintah pusat tetapi juga memerlukan peran aktif dari pemerintah daerah.

Berikut adalah penjelasan tentang kewenangan pemerintah daerah dalam menetapkan suatu objek sebagai cagar budaya.

Dasar Hukum

Kewenangan pemerintah daerah dalam menetapkan cagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Undang-undang ini memberikan kerangka hukum bagi pelestarian cagar budaya di Indonesia, termasuk wewenang pemerintah daerah dalam proses identifikasi, penetapan, dan pengelolaan cagar budaya.

Proses Penetapan

Proses penetapan suatu objek sebagai cagar budaya melibatkan beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pemerintah daerah, yaitu:

1. Inventarisasi dan Identifikasi

Pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan atau instansi terkait melakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap objek-objek yang diduga memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.

Proses ini melibatkan penelitian dan pengumpulan data yang mendalam.

2. Penelitian dan Penilaian

Setelah inventarisasi, objek yang telah teridentifikasi akan diteliti lebih lanjut.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan objek sebagai cagar budaya berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, seperti umur, keaslian, kelangkaan, dan nilai sejarahnya.

3. Pengajuan Usulan

Hasil dari penelitian dan penilaian kemudian diajukan sebagai usulan penetapan cagar budaya kepada kepala daerah (bupati/walikota).

Usulan ini dilengkapi dengan dokumen pendukung yang memuat hasil penelitian dan alasan penetapan.

4. Penetapan

Kepala daerah memiliki wewenang untuk menetapkan objek tersebut sebagai cagar budaya melalui peraturan kepala daerah.

Keputusan ini berdasarkan pertimbangan dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) tingkat daerah yang memberikan rekomendasi setelah melakukan kajian terhadap usulan yang diajukan.

5. Pendaftaran dan Publikasi

Objek yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya harus didaftarkan ke dalam Register Nasional Cagar Budaya dan diumumkan kepada publik.

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat mengetahui dan ikut serta dalam upaya pelestarian cagar budaya.

Tanggung Jawab Pengelolaan

Setelah penetapan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dan pelestarian cagar budaya. Tanggung jawab ini meliputi:

– Pemeliharaan dan Pelestarian

Melakukan tindakan konservasi dan restorasi untuk menjaga keaslian dan kelestarian cagar budaya.

Ini termasuk pemeliharaan fisik dan perlindungan terhadap faktor-faktor yang dapat merusak cagar budaya.

– Pengawasan dan Pengendalian

Mengawasi penggunaan dan pengelolaan cagar budaya agar tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

Pemerintah daerah juga harus mengendalikan perubahan yang dapat mengurangi nilai cagar budaya.

– Pemanfaatan

Mengembangkan cagar budaya sebagai sumber pendidikan, penelitian, dan pariwisata dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian.

Pemanfaatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Jenis-jenis Cagar Budaya

Cagar budaya dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berdasarkan jenis dan fungsinya:

– Benda Cagar Budaya, yaitu Artefak atau benda-benda kuno yang memiliki nilai sejarah atau artistik. Contohnya termasuk perhiasan, senjata, alat musik, dan karya seni lainnya.

– Bangunan Cagar Budaya, yaitu struktur arsitektur yang memiliki nilai historis atau arsitektural. Misalnya, istana, gereja, masjid, kuil, dan rumah tradisional.

– Struktur Cagar Budaya, yaitu bentuk bangunan atau konstruksi yang memiliki nilai historis atau teknis, seperti jembatan tua, benteng, dan mercusuar.

– Situs Cagar Budaya, yaitu lokasi atau tempat yang memiliki nilai historis, arkeologis, atau spiritual. Contohnya termasuk situs purbakala, makam, dan kawasan pemakaman.

– Kawasan Cagar Budaya, yaitu area yang lebih luas yang mencakup berbagai jenis cagar budaya dan sering kali memiliki nilai lingkungan atau pemandangan yang signifikan, seperti kota tua atau taman sejarah.

Kesimpulan

Kewenangan pemerintah daerah dalam menetapkan suatu objek sebagai cagar budaya merupakan salah satu langkah strategis dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.

Dengan kewenangan ini, pemerintah daerah tidak hanya bertanggung jawab dalam penetapan tetapi juga dalam pengelolaan dan pemanfaatan cagar budaya secara berkelanjutan.

Tantangan yang ada harus diatasi dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya demi menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

 

(Red)

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

LSM Garda Bekasi Serukan Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 Damai dan Kondusif

22 November 2024 - 00:17 WIB

Pilkada Damai Garda Bekasi

Kabareskrim Polri: Jangan Takut Lapor Kasus Peredaran Narkoba

21 November 2024 - 18:51 WIB

Kabareskrim

Polsek Setu Ikuti Zoom Meeting Lounching Gugus Tugas Polri Dukung Program Ketahanan Pangan

20 November 2024 - 23:48 WIB

Polsek Setu

Milenial dan Gen Z Ngulik BN Holik-Faizal, Jadi Terobosan Baru Demokrasi di Kabupaten Bekasi

20 November 2024 - 21:20 WIB

Ngulik BN Holik Faizal

Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansyah Pimpin Giat OKJ

19 November 2024 - 12:47 WIB

Ipda Nano Romansyah

Peletakan Batu Pertama Kantor Satuan Intelijen Brimob Oleh Wadankorbrimob

19 November 2024 - 12:03 WIB

Wadankorbrimob Polri
Trending di NEWS