Menu

Mode Gelap
Alhamdulillah! 360 Hektar Lahan Pertanian Desa Karangharja Teraliri Air Bandara IKN Siap Uji Coba Pesawat RJ-85 Polri Usut Dugaan Penyelewengan Keuangan PON XXI Aceh-Sumut Pembangunan Jalan Cipasung-Subang-Cilebak Rampung, Jajang Juana: Kado Terindah Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin; KPU Kota & Kabupaten Bekasi Harus Transparan

NEWS · 26 Apr 2024 11:23 WIB ·

Deputi Perekonomian Setkab Dorong Peningkatan Produksi Daging Nasional


 Deputi Bidang Perekonomian dari Sekretariat Kabinet, Satya Bhakti Parikesit. (Dok: Istimewa) Perbesar

Deputi Bidang Perekonomian dari Sekretariat Kabinet, Satya Bhakti Parikesit. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Deputi Bidang Perekonomian dari Sekretariat Kabinet, Satya Bhakti Parikesit, mendorong peningkatan produksi daging untuk mencapai target swasembada nasional pada tahun 2026 yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bhakti dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) tentang Strategi Peningkatan Produksi Daging Ruminansia dalam rangka Menuju Swasembada Daging Nasional: Seri I, yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (25/04/2024).

“Menjelang berakhirnya periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo, penting bagi kita untuk mengevaluasi progres program dan kebijakan terkait peningkatan produksi daging sapi nasional serta merumuskan strategi dan komitmen bersama semua pihak terkait guna memastikan keberlanjutan kebijakan tersebut di masa kepemimpinan presiden yang akan datang,” ujar Bhakti.

Bhakti juga mengungkapkan bahwa pada tahun 1970-an, Indonesia pernah menjadi eksportir daging sapi dengan mengirim sekitar 15 ribu sapi dan kerbau ke Singapura dan Hongkong. Namun, saat ini tingkat ketergantungan Indonesia pada impor daging sapi sangat tinggi.

“Menurut data yang dirilis oleh BPS pada tahun 2022, impor daging sapi Indonesia mencapai 225 ribu ton dengan nilai mencapai 861,5 juta Dolar Amerika Serikat. Sekitar 183 ribu ton atau 81,2 persen dari total impor berasal dari dua negara, yaitu Australia sebanyak 105 ribu ton dan India sebanyak 77.500 ton,” ungkapnya.

Bhakti menekankan bahwa tingginya ketergantungan terhadap impor berdampak pada harga daging sapi di dalam negeri. Oleh karena itu, Bhakti mendorong peningkatan produksi daging nasional.

Selain itu, Deputi Perekonomian juga berharap bahwa diskusi yang dihadiri oleh kementerian/lembaga terkait dapat menghasilkan solusi yang konstruktif untuk meningkatkan produksi serta mewujudkan swasembada daging nasional.

“Beberapa masalah lainnya, termasuk wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak 3 April 2022 yang banyak menyerang hewan berkuku belah seperti sapi dan kerbau, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada daging nasional,” tandasnya.

 

Editor: Uje

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Alhamdulillah! 360 Hektar Lahan Pertanian Desa Karangharja Teraliri Air

14 September 2024 - 12:24 WIB

Desa Karangharja

Bandara IKN Siap Uji Coba Pesawat RJ-85

13 September 2024 - 10:08 WIB

Bandara IKN

Polri Usut Dugaan Penyelewengan Keuangan PON XXI Aceh-Sumut

12 September 2024 - 13:21 WIB

Keuangan PON Aceh-Sumut

Pembangunan Jalan Cipasung-Subang-Cilebak Rampung, Jajang Juana: Kado Terindah

11 September 2024 - 10:40 WIB

Jajang Juana DPRD Kuningan

Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin; KPU Kota & Kabupaten Bekasi Harus Transparan

10 September 2024 - 17:07 WIB

Ketua PWI Bekasi Raya

Presiden Jokowi Buka MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda

9 September 2024 - 13:38 WIB

MTQ Nasional
Trending di NEWS