KONTEKSBERITA.com – Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, didampingi oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK), bersama-sama dengan Camat Cibarusah, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau perbaikan jembatan Cipamingkis yang menghubungkan Desa Cibarusah Kota dengan Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah pada hari Senin (26/08/2024).
Sebelumnya, kondisi di lapangan, terutama ruas jalan di sisi jembatan, mengalami ambles akibat longsor, sehingga hanya dapat dilalui satu jalur kendaraan bermotor. Namun, konstruksi jembatan Cipamingkis masih berfungsi dengan baik.
Dedy Supriyadi, yang tiba di lokasi, segera mengeksplorasi titik tebing pertama yang mengalami longsor sebelumnya. Dia memeriksa hasil rekayasa konstruksi yang dilakukan oleh tim DSDABMBK Kabupaten Bekasi menggunakan Pile Sleeves. Selanjutnya, peninjauan difokuskan pada konstruksi bangunan jembatan yang melintasi sungai Cipamingkis.
“Dengan hasil peninjauan tadi, kami merasa bersyukur karena progresnya ternyata sudah mencapai 74 persen, melebihi ekspektasi. Insya Allah, kami perkirakan dapat selesai hingga akhir September ini. Jembatan ini akan segera dapat digunakan kembali oleh masyarakat, terutama yang tinggal di Kecamatan Cibarusah dan sekitarnya,” ujar Dedy.
Menurutnya, pencapaian progres perbaikan jembatan ini sangat penting sebagai akses utama antar desa di Kecamatan Cibarusah serta sebagai jalur alternatif ke Kabupaten tetangga seperti Bogor dan Cianjur. Dia juga menyebut bahwa pengerjaan berjalan lebih cepat dari yang direncanakan, memberikan dampak positif agar jembatan tersebut segera dapat dimanfaatkan oleh warga.
“Ini patut diapresiasi karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Meskipun kami menghadapi beberapa kendala, namun semuanya dapat diatasi. Ini baru tahap awal, masih banyak yang perlu ditambahkan agar kondisi jembatan ini benar-benar ideal,” tambahnya.
Kepala Dinas SDABMBK, Henri Lincoln, menambahkan bahwa pembangunan jembatan dan dinding penahan tanah jembatan Cipamingkis, yang sebelumnya direncanakan berlangsung selama 280 hari, kini sudah mencapai realisasi 74 persen. Ini lebih cepat dari target awal yang direncanakan hingga akhir kontrak pada bulan Desember, namun dapat diselesaikan lebih awal pada akhir September.
Henri menjelaskan bahwa progres pengerjaan yang hampir selesai mencakup perbaikan jalan pendekat yang sebelumnya mengalami longsor di kedua sisi jembatan, serta penguatan dinding penahan tanah dengan konstruksi baru yang lebih kokoh.
“Kami juga melakukan perbaikan pada bangunan jembatan, termasuk penggantian bearing pad dan expansion joint untuk meredam getaran pada permukaan jembatan. Jembatan ini dirancang sesuai standar kelas III yang dapat menahan beban hingga 10 ton,” tutup Henri.
(Red)
*Update Berita Lainnya di Google News.