KONTEKSBERITA.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi memastikan akan tetap menerapkan tarif nol rupiah alias gratis untuk layanan Bus Trans Wibawa Mukti pada Koridor 1 sepanjang tahun 2025.
Layanan ini melayani rute dari Stasiun LRT Jatimulya hingga Cikarang, dengan total 30 titik pemberhentian di kedua arah perjalanan.
Sekretaris Dishub Kabupaten Bekasi, Reza Nuralam, mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap layanan ini cukup tinggi, terutama dari kalangan pekerja, pelajar, dan mahasiswa.
Bus Trans Wibawa Mukti merupakan bagian dari program Buy The Service (BTS) yang mendapat subsidi dari pemerintah pusat dan dijalankan bekerja sama dengan PT Sinar Jaya.
“Saat ini Koridor 1 sudah beroperasi dari perbatasan Kota Bekasi – Jatimulya hingga Cikarang. Respons masyarakat cukup positif. Sebanyak 15 unit armada dioperasikan setiap hari, mulai pukul 05.00 hingga 19.00 WIB, dengan jadwal keberangkatan setiap satu jam sekali,” jelasnya.
Meski tarif layanan masih digratiskan sejak diresmikan pada akhir tahun 2024, Reza menjelaskan bahwa pengguna tetap diminta menyiapkan kartu uang elektronik (e-money) untuk keperluan validasi.
“Jika jumlah pengguna terus meningkat, tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan tarif di masa mendatang,” ujarnya.
Reza juga mengakui bahwa pada awal peluncurannya, layanan Trans Wibawa Mukti sempat mendapat penolakan dari pengemudi angkutan umum. Namun, kondisi tersebut kini mulai kondusif.
“Angkutan jenis elf masih memiliki segmen penumpang tersendiri. Ke depan, para pengemudi angkot atau elf akan diberdayakan sesuai kriteria yang ditetapkan Dishub,” tambahnya.
Dishub Bekasi juga berencana membuka koridor baru, antara lain rute Kalimalang – Jatimulya dan wilayah Cibarusah.
Reza menekankan bahwa seluruh pengemudi yang bergabung dalam layanan ini harus profesional, berpakaian rapi, dan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai ketentuan.
“Bahkan, sopir bus diwajibkan mengenakan dasi,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap kehadiran Trans Wibawa Mukti dapat membantu mengurangi kemacetan, menekan tingkat polusi, serta menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Dishub kabupaten Bekasi juga berkomitmen untuk terus menyesuaikan layanan transportasi dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
(Red)