Marak Manipulasi Data PPDB 2023, Ketua DPR Minta Sistem Zonasi Dievaluasi       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 16 Jul 2023 13:58 WIB ·

Marak Manipulasi Data PPDB 2023, Ketua DPR Minta Sistem Zonasi Dievaluasi


Ilustrasi PPDB 2023. (Dok: Istimewa) Perbesar

Ilustrasi PPDB 2023. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Ketua DPR, Puan Maharani, menyuarakan keprihatinannya terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023 yang dipenuhi dengan banyaknya dugaan kecurangan. Ia meminta pemerintah untuk mengevaluasi sistem PPDB tersebut.

Puan mendorong evaluasi dilakukan karena adanya manipulasi data kependudukan yang dilakukan untuk memanfaatkan jalur afirmasi atau sistem zonasi.

“Dilihat dari satu sisi, kejadian manipulasi data kependudukan ini terjadi karena jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah calon peserta didik,” ujar Puan dalam keterangannya pada Sabtu, (14/7/2023).

Berdasarkan temuan lapangan, terdapat data kependudukan yang terdaftar dalam sistem PPDB namun tidak sesuai dengan data yang ada di lapangan.

Hal ini mencurigakan adanya manipulasi data agar dapat diterima di sekolah pilihan dengan memanfaatkan kuota jalur afirmasi.

BACA JUGA:  Truk Tabrak 4 Pemotor di Klapanunggal Bogor, 2 Orang Tewas

Jalur afirmasi merupakan jalur penerimaan siswa yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu dan anak penyandang disabilitas.

Puan juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan pengawasan ketat dalam PPDB jalur afirmasi.

Terkait dengan jalur zonasi, dugaan manipulasi data juga muncul agar anak-anak dapat diterima di sekolah yang diinginkan.

Jalur zonasi adalah mekanisme penerimaan peserta didik baru berdasarkan zonasi tempat tinggal.

Di Kota Bogor, Dinas Pendidikan setempat telah mencoret setidaknya 209 siswa yang diduga melakukan kecurangan dalam proses PPDB zonasi.

Beberapa di antaranya melakukan manipulasi data atau menitipkan data anak pada Kartu Keluarga (KK) lain yang berdekatan dengan sekolah yang dituju.

BACA JUGA:  Jabatan Kades-Sekdes, Segini Besaran Gaji dan Tunjangannya

Puan juga meminta Kemendikbud untuk mengevaluasi sistem zonasi.

Ia mengungkapkan bahwa sistem zonasi memang memiliki niat baik dalam mengatasi ketimpangan, terutama dalam hal kastanisasi di dunia pendidikan.

Kastanisasi merujuk pada pemisahan antara sekolah unggulan atau favorit dengan sekolah non-unggulan.

Sekolah unggulan umumnya memiliki siswa-siswa berprestasi, sementara sekolah non-unggulan lebih banyak diisi oleh siswa dengan kemampuan rata-rata.

Meskipun demikian, menurut Puan, kendala yang timbul terkait sistem zonasi adalah kurangnya kuota penerimaan siswa karena jumlah sekolah negeri di setiap kecamatan tidak sebanding dengan jumlah peminat.

Akibatnya, banyak orang tua yang mencoba mengakali agar anak mereka dapat diterima di sekolah negeri dengan cara melakukan pungli, memanipulasi sistem, dan kecurangan lainnya.

BACA JUGA:  Terlibat Duel, Seorang Pria di Tasik Terkapar Dihantam Pakai Linggis

Sistem PPDB zonasi juga bertujuan untuk mengurangi jarak antara rumah siswa dengan sekolah.

Sebelum diberlakukan sistem zonasi, banyak siswa yang tinggal hanya beberapa ratus meter dari sekolah unggulan, namun terpaksa harus bersekolah di tempat yang lebih jauh karena tidak dapat diterima di sekolah unggulan tersebut.

Puan mendukung penghapusan kastanisasi sekolah, namun ia meminta pemerintah untuk menemukan formulasi yang tepat agar sistem zonasi yang memiliki niat baik tersebut tidak disalahgunakan sebagai peluang untuk melakukan kecurangan.

“Sekolah harus memiliki standar pendidikan yang sama, sehingga tidak ada lagi pemisahan antara sekolah unggulan dan bukan unggulan. Ini merupakan tanggung jawab pemerintah dalam menjalankan amanat sesuai undang-undang,” ujar Puan.

 

Editor: Uje

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

LSM Garda Bekasi Serukan Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 Damai dan Kondusif

22 November 2024 - 00:17 WIB

Pilkada Damai Garda Bekasi

Kabareskrim Polri: Jangan Takut Lapor Kasus Peredaran Narkoba

21 November 2024 - 18:51 WIB

Kabareskrim

Polsek Setu Ikuti Zoom Meeting Lounching Gugus Tugas Polri Dukung Program Ketahanan Pangan

20 November 2024 - 23:48 WIB

Polsek Setu

Milenial dan Gen Z Ngulik BN Holik-Faizal, Jadi Terobosan Baru Demokrasi di Kabupaten Bekasi

20 November 2024 - 21:20 WIB

Ngulik BN Holik Faizal

Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansyah Pimpin Giat OKJ

19 November 2024 - 12:47 WIB

Ipda Nano Romansyah

Peletakan Batu Pertama Kantor Satuan Intelijen Brimob Oleh Wadankorbrimob

19 November 2024 - 12:03 WIB

Wadankorbrimob Polri
Trending di NEWS