Konteksberita.com – Pemerintah Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, telah mengambil langkah untuk menangani masalah stunting yang terjadi di wilayahnya.
Kepala Desa Ciledug, Iing Solihin, mengatakan bahwa kasus stunting di desa tersebut telah meningkat dari 3 anak menjadi 28 anak per April 2023.
Namun, menurut Iing, peningkatan ini bukan karena peningkatan kasus, melainkan karena standar perhitungan telah ditingkatkan dari di bawah 2 tahun menjadi di bawah 5 tahun.
“Untuk mengatasi masalah ini, pihak desa terus memastikan bahwa pemberian makanan tambahan (PMT) khusus untuk stunting seperti telur diberikan secara berkala,” kata Iing Solihin dikutip. Rabu (3/5).
Selain itu, kata Iing, melalui Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pemdes Ciledug juga terus meninjau kondisi balita stunting dengan memantau selama 3 bulan dan melakukan pemeriksaan kesehatan jika tidak ada perubahan.
“Di posyandu, selain berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala juga menjadi tanda stunting. Oleh karena itu, desa telah mengoperasikan 22 posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan dan mencegah terjadinya stunting,” jelasnya.
Iing mengaku Pemdes Ciledug juga telah menggulirkan program monitoring bagi pasangan yang hendak menikah sampai hamil dan melahirkan untuk memastikan lahirnya generasi sehat yang terbebas dari stunting dan penyakit berbahaya.
“Diharapkan bahwa dengan langkah-langkah ini, angka stunting di Desa Ciledug dapat menurun pada tahun ini,” pungkasnya. (Adv)