BOGOR – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo resmi membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Perhimpunan Petani Nelayan Nusantara (RPNN) di gedung PPMKP Komplek Bumi Jalan raya Puncak, Gadog, Bogor, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Mentan Yasin Limpo mengatakan pertanian merupakan sektor yang sangat menjanjikan bagi semua kalangan yang mau berusaha dan bekerja keras. Pertanian juga menjadi sektor yang paling siap terhadap gangguan dan krisis ekonomi terbukti saat bencana nasional pandemi Covid-19 kemarin.
“Jika pertanian diurus dengan baik niscaya petaninya akan sejahtera. Posisi Kementan dengan RPNN harus menjadi yang dituju rakyat. Percayalah pertanian itu kokoh dan kuat,” ujarnya. Sabtu (4/3/2023).
Krisis pangan merupakan bagian dari tantangan pertanian. Oleh karena itu sangat penting mengadaptasi tantangan menjadi bagian-bagian yang kita bicarakan dalam rapat kerja nasional. Tentu saja kita berharap langkah yang sinergis, kolaborasi menjadi satu, karenanya pangan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi bangsa ini, katanya.
BACA JUGA: PWI Kota Cimahi Adakan Baksos Khitanan Massal Peringati Hari Pers Nasional 2023
“Tetapi Jangan juga menjadikan krisis pangan jadi momok berlebihan. Kita harus jadikan itu tantangan yang harus optimis kita hadapi. Bahkan dibalik tantangan yang besar itu harus jadi peluang bagi Indonesia,” tegasnya.
Ditanya soal bagaimana kerjasama kongkritnya antara Pemerintah dalam hal ini Kementan dengan RPNN?
“Mereka membuat konsepsi. Kita tentu akan pelajari bersama-sama dan membuat stepnya. Ini bagian dari langkah pemerintah yang diambil oleh RPNN sebagai langkah bersama,” katanya.
Salah satu yang terfasilitasi oleh bapak presiden kita adalah menggunakan Kredit Usaha Rakyat dengan pengawalan yang sangat ketat dari Kementerian Pertanian. Bahwasanya ini sangat berarti bagi teman-teman RPNN, lanjut Mentan.
Sementara itu, Ketua Umum RPNN, drh. Slamet mengatakan RPNN hadir untuk menjawab tantangan dimana isu krisis ini justru menjadi peluang bagi kita. Bagi RPNN
“Kami ingin sinergi dengan pemerintah sehingga di titik mana kita bisa lakukan pemberdayaan sekaligus peningkatan dan kesejahteraan bagi petani dan nelayan kita. Sehingga semangat dari RPNN adalah bagaimana petani dan nelayan bangga dengan profesinya yang hari ini menjadi profesi yang terpinggirkan,” ungkapnya.
Terkait konsep yang akan ditawarkan RPNN kepada Kementan, Slamet yang juga anggota komisi IV DPR RI mengatakan akan fokuskan pada konsep pemberdayaan.
“Kita melakukan pemberdayaan, sisi marketnya kita akan handling pengusaha yang punya hati nurani. Sehingga bahasa saya tengkulak tengkulak yang soleh akan kita munculkan dari RPNN. Sehingga petani berdaya,” pungkasnya. (Red)