KONTEKSBERITA.com – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, mengimbau para jamaah haji Indonesia untuk tetap tenang menyusul adanya ancaman bom terhadap pesawat Airbus A330-343 milik Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5688 yang mengangkut jamaah asal Surabaya.
“Insya Allah, ancaman tersebut tidak terbukti. Karena itu, kami harap jamaah tetap tenang. Jamaah yang saat ini berada di Bandara Kualanamu akan diterbangkan ke Surabaya besok sore sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar Hilman, dikutip dari Antaranews, Sabtu (21/6/2025).
Ia menegaskan bahwa ancaman tersebut tidak terbukti kebenarannya. Namun, ia berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas pelaku penyebaran ancaman agar tidak mengganggu kenyamanan jamaah lainnya.
Ancaman ini terjadi menjelang kepulangan gelombang kedua jamaah haji dari Makkah ke Madinah. Hilman menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan jamaah adalah prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Saya masih harus menerbangkan ratusan ribu jamaah. Jangan sampai ketenangan mereka terganggu,” tegasnya.
Dalam waktu yang berdekatan, dua insiden ancaman bom menimpa maskapai Saudia Airlines yang mengangkut jamaah haji Indonesia.
Namun, hasil penyelidikan menyatakan tidak ditemukan bahan peledak maupun ancaman nyata pada kedua kejadian tersebut.
Insiden terakhir terjadi pada Sabtu pagi (21/6), ketika pesawat Airbus A330-343 Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5688 yang membawa 376 jamaah asal Surabaya menerima ancaman bom melalui sambungan telepon yang diterima oleh Kuala Lumpur Air Control Center (ACC).
Pesawat yang semula dijadwalkan mendarat di Surabaya dialihkan ke Bandara Kualanamu dan mendarat dengan selamat pada pukul 09.27 WIB.
Aparat dari Polda Sumut, Brimob Jibom, Gegana, serta personel TNI AU langsung melakukan prosedur sterilisasi pesawat, pemeriksaan bagasi, dan evakuasi jamaah ke ruang tunggu internasional dan hotel di sekitar bandara.
Ancaman serupa juga terjadi sebelumnya, pada Selasa (17/6), terhadap pesawat Boeing 777-300ER Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 rute Jeddah–Jakarta.
Pesawat tersebut mengangkut 442 jamaah dari Kloter JKG-12 Debarkasi Jakarta-Bekasi dan menerima ancaman bom melalui surat elektronik yang dikirim ke otoritas Bandara Soekarno-Hatta.
Kementerian Perhubungan memastikan kedua insiden tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan di Bandara Kualanamu.
Setelah proses pemeriksaan selesai dan pesawat dinyatakan aman, SV-5688 dijadwalkan kembali terbang ke Surabaya pada Minggu dini hari pukul 03.30 WIB.
Kepolisian Republik Indonesia melalui Densus 88 Antiteror juga turut melakukan investigasi.
Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan FBI serta otoritas keamanan Arab Saudi untuk menelusuri asal-usul dan motif pelaku, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kementerian Agama mengimbau seluruh jamaah haji untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
Penelusuran terhadap pelaku ancaman terus dilakukan demi menjaga keselamatan jamaah dan keamanan penerbangan nasional.
(Red)