Galian C Tanah Merah di Desa Kertarahayu Setu Kembali Beroperasi, Koq Bisa?       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 16 Jan 2025 07:33 WIB ·

Galian C Tanah Merah di Desa Kertarahayu Setu Kembali Beroperasi, Koq Bisa?


Aktivitas Penambangan Galian C Tanah Merah di Kp. Cisaat, Kertarahayu, Setu. (Dok: Istimewa) Perbesar

Aktivitas Penambangan Galian C Tanah Merah di Kp. Cisaat, Kertarahayu, Setu. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Aktivitas penambangan Galian C Tanah Merah di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, sudah sejak lama menjadi perhatian publik.

Keberadaannya memicu kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, terutama masyarakat setempat yang merasa terdampak secara langsung.

Kegiatan penambangan Galian C ini diduga ilegal dan dianggap menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan, infrastruktur jalan, hingga terganggunya kenyamanan warga.

Pernah Ditutup oleh Wakil Gubernur Jawa Barat di Tahun 2020

Galian C Kertarahayu

Wagub Jabar Pernah Tutup Galian C Ilegal di Desa Kertarahayu, Setu, pada 2020 lalu. (Dok: Istimewa)

Pada tahun 2020, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, pernah menutup lokasi Galian C Tanah Merah yang tidak berizin di Desa Kertarahayu.

Saat itu, seluruh aktivitas dihentikan, dan pengusaha diminta mengurus Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Uu juga mengimbau agar masyarakat berani melaporkan jika menemukan adanya aktivitas pertambangan ilegal kepada pihak berwenang.

Galian C Kertarahayu Beroperasi Sejak 2014

Menurut Ketua BPD Kertarahayu, Dedi Darip, aktivitas penambangan ini sudah berlangsung sejak sekitar tahun 2014 lalu meski tidak memiliki izin.

Padahal, berdasarkan Perda Kabupaten Bekasi No. 3 Tahun 2010, Desa Kertarahayu telah ditetapkan sebagai Desa Wisata.

Kembali Beroperasi dan Menuai Penolakan

Galian C Kertarahayu

Penolakan Warga Terhadap Galian C di Desa Kertarahayu. (Dok: Istimewa)

Namun, belakangan ini aktivitas Galian C tersebut kembali beroperasi, hingga memicu kecaman dan penolakan dari masyarakat.

Dedi Darip bersama warga pun mendatangi kantor pemerintah Kecamatan Setu untuk menyampaikan aspirasi dan laporan mereka terkait penolakan galian C di wilayahnya.

“Kami, warga RT 01 RW 01, Desa Kertarahayu, mendesak pemerintah untuk segera menghentikan aktivitas ini karena dampaknya sangat merugikan lingkungan,” ujar Dedi, Rabu (15/1/2025).

Ia menyoroti dampak serius dari kegiatan ini, seperti jalanan yang rusak, kebisingan, dan bahaya bagi pengguna jalan akibat tanah yang menutupi badan jalan, terutama saat musim hujan.

Dedi dan warga mendesak pemerintah Kabupaten Bekasi, terutama Camat Setu, untuk mengambil tindakan tegas.

“Kami meminta Camat, Bupati, dan jajaran pemerintah daerah bersikap tegas karena ini menyangkut keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tegas Dedi.

Pertanyaan yang Belum Terjawab

Galian C Kertarahayu

Aktivitas Mobil Truk Pengangkut Tanah di Desa Kertarahayu Setu. (Dok: Istimewa)

Kembali beroperasinya Galian C ini memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, siapa yang bertanggung jawab atas aktivitas yang diduga ilegal ini? Siapa Bos-nya? Dan siapa sebenarnya yang berwenang untuk menindak?

Saat ini, tim media terus mencari dan mengumpulkan data serta informasi lebih lanjut guna melengkapi hasil liputan mendalam untuk dipublikasikan.

 

(Uje)

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Diduga Aktivitas Galian C Ilegal Cemari Lingkungan Warga Desa Ciledug Setu

25 Juni 2025 - 09:16 WIB

Galian C Ciledug

Ketua Panitia Apep, SPMB SMAN 1 Setu Bekasi Mengacu Permendikdasmen: Tidak Ada Pungli

24 Juni 2025 - 22:37 WIB

SMAN 1 Setu

Ruislag Jalan Makam Mede Diprotes Warga Desa Mekarwangi

24 Juni 2025 - 20:49 WIB

Ruislag Jalan Makam Mede

Pemerintah Evakuasi Bertahap 96 WNI dan 1 WNA dari Iran

24 Juni 2025 - 09:53 WIB

Evakuasi WNI di Iran

Awas! Modus Baru Pencurian Uang Lewat QRIS, Saldo Rekening Bisa Terkuras Habis

23 Juni 2025 - 16:35 WIB

Pencurian Lewat QRIS

Sapa 34 Polda, Kapolri: Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Jaga Kekompakan

23 Juni 2025 - 11:41 WIB

Kapolri Sapa Polda
Trending di NEWS