KONTEKSBERITA.com – Seorang anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang sedang bertugas dalam Operasi Damai Cartenz menjadi korban penembakan saat menjalankan patroli rutin di wilayah Kabupaten Yalimo, Papua.
Korban, Briptu Iqbal Anwar Arif, mengalami luka tembak di leher dan telah dinyatakan gugur dalam tugas.
Jenazahnya kini telah diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan setelah menerima kenaikan pangkat menjadi Brigpol Anumerta.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat sekitar pukul 16.30 WIT di dekat PT. AMO. Tim patroli yang menggunakan dua kendaraan sedang melintas di sebuah tanjakan ketika mereka menemukan papan kayu yang melintang di jalan.
Ketika kendaraan pertama berhenti untuk memeriksa, tiba-tiba terdengar tembakan dari sisi kanan tebing. Salah satu peluru mengenai Briptu Iqbal, yang langsung dilarikan untuk mendapatkan pertolongan.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, menjelaskan bahwa setelah insiden tersebut, seluruh personel yang bertugas di lapangan telah diperintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Polri juga memastikan bahwa keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Kejadian ini adalah tantangan yang harus kami hadapi sebagai bagian dari tugas kami dalam menjaga keamanan di Papua. Kami terus memantau perkembangan situasi di lokasi,” ujar Brigjen Faizal Rahmadani.
Brigjen Faizal menambahkan bahwa Operasi Damai Cartenz berkomitmen untuk menciptakan stabilitas di Papua, meskipun dihadapkan dengan berbagai ancaman.
“Polri tidak akan gentar dalam menjalankan tugas. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat Papua untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Tindakan seperti ini justru semakin menguatkan komitmen kami dalam menegakkan hukum dan melindungi masyarakat,” tegasnya.
Saat ini, Polri tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penyerangan. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang dapat mempercepat proses penyelidikan.
“Kami meminta dukungan dari masyarakat agar peristiwa ini dapat diselidiki dengan tuntas dan pelaku dapat segera ditangkap, demi terciptanya keamanan dan kedamaian di Papua,” tutup Brigjen Faizal Rahmadani.
(Red)
*Update Berita Lainnya di Google News.