Gonjang-Ganjing Pilkada Kabupaten Bekasi, Pribumi atau Non Pribumi       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 26 Mar 2024 20:30 WIB ·

Gonjang-Ganjing Pilkada Kabupaten Bekasi, Pribumi atau Non Pribumi


Ilustrasi Bupati Bekasi. (Dok: Istimewa) Perbesar

Ilustrasi Bupati Bekasi. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi akan mulai dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Akan tetapi geliat dari bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Bekasi mulai ramai diperbincangkan di tengah masyarakat.

Salah satu topik pembahasan mengenai Pilkada Kabupaten Bekasi adalah putera daerah (Pribumi) atau bukan putera daerah (non pribumi). Hal ini menjadi polemik dan perlu menyikapinya dengan bijak.

Pribumi dan Non Pribumi

Salah satu Dosen Universitas yang ada di Bekasi, Sahroni SH, memaparkan bahwa perlunya pembahasan lebih jauh soal Bupati Bekasi antara pribumi dan non pribumi.

“Kalau perlu diseminarkan, apakah pribumi itu yang lahir, besar dan beraktivitas di Bekasi?. Karena kalau kita runut bahasa pribumi dan non pribumi itu berasal dari jaman penjajahan kolonial Belanda, dimana penjajah Belanda menyebut masyarakat Indonesia adalah Inlander, yang artinya pribumi,” katanya. Selasa (26/3/2024).

“Nah, melihat dari sejarah apakah cocok kata-kata pribumi dan non pribumi perlu diterapkan untuk mencapai tujuan seseorang menjadi pemimpin. Tentu menurut saya sudah tidak relevan di jaman kemerdekaan saat ini. Kalau hal tersebut terus digulirkan ditengah-tengah masyarakat, sama saja matinya demokrasi,” tambahnya.

Menurut Sahroni, siapapun nanti yang menjadi pemimpin di kabupaten Bekasi, asal orang tersebut mempunyai komitmen, kapasitas dan kapabilitas yang jelas untuk membangun kabupaten Bekasi akan di didukung dan bila perlu dipilih.

Baca Juga: 36 Top Person Bakal Calon Bupati Bekasi 2024-2029 Dirilis SMSI, Siapa Pilihanmu?

Hal senada juga dikatakan Aktivis Bekasi, Rahmat Damanhuri SH atau biasa akrab disapa Vijay, mengatakan bahwa siapapun nanti yang akan terpilih memimpin kabupaten Bekasi harus punya wawasan yang luas, tidak berpihak kepada golongan, ras dan agama, serta punya jiwa intelektual dan spritual yang seimbang.

“Karena kalau kita lihat kabupaten Bekasi masyarakatnya saat ini sudah heterogen, dimana para pendatang sudah berbaur dengan masyarakat lokal. Jadi kalau masih ada kata-kata pribumi dan non pribumi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati, itu sudah tidak sesuai dengan jaman kemajuan saat ini,” kata Vijay mantan Ketua KNPI Kabupaten Bekasi.

Mengerti Wilayah Kabupaten Bekasi

Sementara warga Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Gibran, menuturkan bahwa Bupati Bekasi dijabat oleh putera daerah itu perlu.

“Apabila pemimpin bukan putera daerah, mana ngerti wilayah pelosok yang ada di kabupaten Bekasi. Contohnya di wilayah kecamatan Setu sampai ujung perbatasan Bogor,” katanya.

“Bila ada jalan rusak, fasilitas umum yang urgent perlu penangan khusus, apakah mereka tanggap?. Kalau putera daerah mungkin akan lebih cepat dalam menyikapinya,” pungkasnya.

 

Penulis : Sukayat
Editor : Uje

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 88 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat dalam Drum di Tangerang

28 Juli 2025 - 00:01 WIB

Penemuan Mayat dalam Drum

Pemdes Lubangbuaya Gelar Turnamen Sepakbola Menyongsong HUT RI ke-80 dan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75

27 Juli 2025 - 19:21 WIB

Turnamen Sepak Bola Lubangbuaya

Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Manipulasi Data dan Penyalahgunaan Data Pribadi SIM Card

27 Juli 2025 - 15:13 WIB

Data Pribadi

Ganda Putra Indonesia Fajar/Fikri Lolos ke Final China Open 2025

27 Juli 2025 - 14:18 WIB

Turnamen China Open

Cipta Kondusif Wilayah, Polsek Setu Gelar Operasi Jalanan dan Patroli Biru di Titik Rawan

27 Juli 2025 - 10:27 WIB

Cipta Kondusif Wilayah Setu

Puluhan Tokoh Nasional Raih Anugerah Sahabat Pers dan Pin Emas Dalam Konvensi Nasional SMSI

26 Juli 2025 - 12:27 WIB

Konvensi Nasional SMSI
Trending di NEWS