Menu

Mode Gelap
Acara Bulan Bakti Karang Taruna Kabupaten Bekasi Tahun 2024 di Gelar di Alun-Alun Edu Forest Setu Diprediksi 5 Bank ‘BPR’ Bakal Tutup Hingga Akhir Tahun Ini LKPI: Melki Laka Lena-Johni Asadoma Ungguli Survei Pemilihan Cagub-Cawagub NTT 2024 Menjadi Korban Calo Tenaga Kerja, Kemana Harus Melapor? Obat Sakit Gigi Paling Mujarab, Bahan Ada di Dapur

FEATURED · 5 Agu 2023 11:40 WIB ·

Waspada Penipuan Melalui WA yang Menguras Rekening


 Modus Penipuan Melalui WhatsApp. (Dok: Istimewa) Perbesar

Modus Penipuan Melalui WhatsApp. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Kasus penipuan yang merugikan korban dengan menguras rekening semakin meningkat. Salah satu modus baru yang baru-baru ini mencuat adalah melalui undangan di WhatsApp.

Penipu-penipu ini mengirimkan undangan yang berisi tautan untuk mengunduh berkas, yang ternyata berupa file (.apk).

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, menjelaskan bahwa penipu-penipu ini membuat akun bank atas nama korban.

“Menurut hasil investigasi, akun-akun tersebut sebenarnya dibuat oleh pihak lain,” kata Semuel.

Setelah akun bank terbentuk, sejumlah uang akan dimasukkan ke dalamnya oleh pihak yang tak diketahui identitasnya, kemudian akun tersebut akan dikuasai oleh penipu.

“Mereka menggunakan orang lain untuk mendaftarkan akun, kemudian memberikan imbalan kepada orang tersebut. Setelah itu, penipu akan mengambil alih akun bank tersebut,” jelasnya.

Ciri-ciri Penipuan:

– Penawaran Menggiurkan

Semuel menjelaskan bahwa salah satu tanda penipuan adalah adanya penawaran yang terlalu menggiurkan atau berlebihan. Misalnya, menawarkan harga ponsel jauh di bawah harga pasaran.

“Jika Anda ditawari sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti ponsel yang seharusnya Rp 10 juta, tetapi dijual hanya Rp 2 juta, maka hampir pasti itu penipuan,” kata Semuel.

– Komunikasi Tidak Jelas

Ciri kedua adalah adanya pesan yang tidak jelas dari pihak yang tidak dikenal. Pesan-pesan ini bisa datang melalui telepon, WhatsApp, atau SMS.

“Contohnya adalah undangan dari seseorang yang tidak Anda kenal atau pesan dari seseorang yang tiba-tiba mengaku dekat dengan Anda. Jika Anda merasa ragu, sebaiknya jangan mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi,” tambahnya.

– Penipuan Melalui Social Engineering

Modus terakhir yang digunakan penipu adalah dengan memanfaatkan kelemahan psikologis korban, yang dikenal sebagai social engineering.

“Para penipu menggunakan social engineering untuk memanipulasi kelemahan-kelemahan kita,” ujar Semuel.

Semuel menekankan pentingnya waspada terhadap tanda-tanda penipuan tersebut. Ia juga menyarankan agar masyarakat selalu melakukan verifikasi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut terkait pesan atau tawaran yang diterima.

 

Editor: Uje

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Menjadi Korban Calo Tenaga Kerja, Kemana Harus Melapor?

13 Oktober 2024 - 00:01 WIB

Calo Tenaga Kerja

Obat Sakit Gigi Paling Mujarab, Bahan Ada di Dapur

12 Oktober 2024 - 23:40 WIB

Obat Sakit Gigi

Ponsel Lemot? Begini Solusinya

10 Oktober 2024 - 01:19 WIB

Ponsel Lemot

Awas! Kena Tipu Praktik Calo Tenaga Kerja

5 Oktober 2024 - 00:40 WIB

Calo Tenaga Kerja

Cara Pengelolaan Keuangan Usaha dengan Efektif

4 Oktober 2024 - 17:38 WIB

Pengelolaan Keuangan

Tips Mengelola Keuangan Ala Orang Jepang yang Paling Terkenal

30 September 2024 - 10:58 WIB

Mengelola Keuangan
Trending di ECONOMY & BUSINESS