KONTEKSBERITA.com – Banjir lahar dingin dari Gunung Semeru telah menyebabkan sekitar 393 warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengungsi.
Dewi Susiyanti, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, mengungkapkan jumlah pengungsi tersebut dan menyatakan bahwa angka tersebut masih dapat bertambah.
Para pengungsi tersebut telah dibagi ke beberapa posko pengungsian, antara lain Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.
Pihaknya terus melakukan pendataan warga korban banjir dan akan mendirikan dapur umum yang berlokasi di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.
Dewi menyatakan bahwa makan malam telah disiapkan dan dapur umum akan dioperasikan mulai besok pagi.
Pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo telah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir oleh Camat Pronojiwo.
Peristiwa banjir itu ditambah dengan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) lahar Semeru meningkat.
Hal itu mengakibatkan beberapa jembatan yang menghubungkan antar desa dilaporkan terputus.
Satrio Suseno, Kabid Kedaruratan dan Logistik Jawa Timur, menyatakan bahwa banjir lahar dingin terjadi di Dusun Tumpeng, Kecamatan Candipuro; Dusun Sidomuylo, Kecamatan Pronojiwo; dan Dusun Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Beberapa jembatan yang terputus meliputi jembatan di Kali Mujur, Kali Batas Perbatasan Malang-Lumajang, dan jembatan gantung Kaliregoyo, Sumberwuluh, Candipuro.
Editor: Uje
Sumber: CNN Indonesia