Konsep Tinggal di Desa Rezeki Kota, Ridwan Kamil: Dorong Kepala Desa Melek Digital       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 22 Agu 2022 19:24 WIB ·

Konsep Tinggal di Desa Rezeki Kota, Ridwan Kamil: Dorong Kepala Desa Melek Digital


Konsep Tinggal di Desa Rezeki Kota, Ridwan Kamil: Dorong Kepala Desa Melek Digital Perbesar

KONTEKSBERITA.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa konsep tinggal di desa, memperoleh rezeki dari kota, serta mengembangkan bisnis global dapat tercapai jika para kepala desa memiliki pemahaman tentang teknologi digital.

Peran kepala desa sangatlah penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakatnya melalui adopsi inovasi digital.

“Konsep ini dapat terlaksana dengan kepala desa yang memahami teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi teknologi,” ujar Ridwan Kamil saat meresmikan Kantor Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Garut, pada hari Senin (22/8/2022).

Kang Emil, panggilan akrabnya, memberikan contoh suksesnya inovasi dalam budidaya ikan lele, seperti e-fishery di Indramayu, yang berhasil meningkatkan pendapatan peternak lele berkat peran kepala desa yang memahami teknologi digital dan mampu menangkap peluang ekonomi.

Inovasi digital serupa juga terjadi di Kabupaten Sukabumi melalui penggunaan teknologi penangkap ikan fish finder.

“Dua contoh inovasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran kepala desa yang memahami teknologi,” ujar Kang Emil.

Konsep tinggal di desa, memperoleh rezeki dari kota, serta mengembangkan bisnis global yang diterapkan oleh Kang Emil di Jawa Barat merupakan tanggapan terhadap disrupsi digital dan pandemi COVID-19.

Menurutnya, desa adalah masa depan, tetapi syaratnya adalah memiliki pemahaman tentang teknologi digital. Kang Emil juga mencontohkan kesuksesan produk sabun cuci Mencrang yang dijual secara online oleh warga desa, yang berhasil meningkatkan omset hingga puluhan juta rupiah per bulan.

“Saat ini, warga desa harus menjual produknya secara online, termasuk produk-produk pertanian yang telah terbukti meningkatkan hasilnya,” ungkap Kang Emil.

Sebelum adanya disrupsi digital, konsep tinggal di desa, memperoleh rezeki dari kota, serta mengembangkan bisnis global sulit terwujud. Urbanisasi juga sulit ditekan karena banyak warga desa yang menganggap bahwa tinggal di kota lebih menguntungkan dari segi pendapatan.

“Sebelum adanya disrupsi digital, konsep tersebut sulit diwujudkan karena banyak warga desa yang memilih untuk pindah ke kota karena dianggap lebih menguntungkan,” ujar Kang Emil.

Namun, di era digital saat ini, konsep tersebut menjadi relevan dan mudah dilaksanakan. Terlebih lagi, sebagian besar warga desa sekarang memiliki smartphone yang dapat digunakan untuk berjualan.

“HP (handphone) saat ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat produksi, asalkan ada kemauan dan dukungan dari kepala desa,” tambah Kang Emil.

 

Editor: Uje

 

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kades Samen S.Sos dan Kapolsek Cikarang Barat Hadiri Kampoeng Festive 2025 di Telajung Meriahkan HUT RI ke-80

24 Agustus 2025 - 20:39 WIB

Kades Samen

Paguyuban Pemuda 01 Desa Lubangbuaya Setu Gelar Jalan Sehat dan Lomba Mancing Semarakkan HUT RI ke-80

24 Agustus 2025 - 13:12 WIB

Paguyuban Pemuda Lubangbuaya

Rayakan Kemerdekaan, Pemdes Tamanrahayu Gelar Pesta Rakyat dengan Wayang Golek

24 Agustus 2025 - 10:51 WIB

Pesta Rakyat Desa Tamanrahayu

Pastikan Aman, Kapolsek Setu Beri Imbauan Kamtibmas Menjelang Pelaksanaan Nusantara Open 2025 di Stadion Garuda Yaksa

23 Agustus 2025 - 17:53 WIB

Nusantara Open 2025

Gelar Ngopi Kamtibmas di Saung Angklung, Polsek Cikarang Barat dan Warga Bahas Solusi Keamanan Lingkungan

23 Agustus 2025 - 14:35 WIB

Saung Angklung

PWI Bekasi Raya Gelar Family Gathering dan Donor Darah Bersama Transera Waterpark

23 Agustus 2025 - 13:46 WIB

Donor Darah PWI Bekasi Raya
Trending di NEWS