Harga Daging Sapi Tinggi di Pasaran, Masyarakat Desak Pemerintah Pengelolaan Daging Lewat BUMN       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 14 Agu 2025 14:54 WIB ·

Harga Daging Sapi Tinggi di Pasaran, Masyarakat Desak Pemerintah Pengelolaan Daging Lewat BUMN


Ilustrasi: Harga Daging Sapi di Pasaran. (Dok: Istimewa) Perbesar

Ilustrasi: Harga Daging Sapi di Pasaran. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Tingginya harga daging sapi di pasaran di atas Rp120.000 per kilogram sejak Lebaran Iduladha 2025 disinyalir karena permainan oknum yang menahan penjualan. Sebab, stok daging sejatinya melimpah.

Saat dihubungi awak media, Pengamat Sosial Keagamaan, B. Suyoto Notonegoro, S.H, S.IP, S.PD menanggapi terkait stabil dan cenderung naiknya harga daging sapi di pasaran

“Tingginya harga daging di pasar ketika stoknya melimpah tentu patut dicurigai karena adanya oknum yang menahan penjualan agar harga daging melambung tinggi,” katanya di Jakarta, Selasa (14/08/2025).

Menurutnya, semestinya harga daging cenderung turun jelang Iduladha karena permintaan menurun. Namun, beberapa waktu kemudian kembali normal.

“Jadi, kalau harganya justru naik bahkan tinggi sejak Iduladha, tentu harus dicurigai karena adanya permainan oknum,” jelasnya.

Kondisi ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga para pedagang di pasar. Oleh karena itu, wajar jika pedagang mendorong pengelolaan daging diserahkan kepada pemerintah ataupun BUMN.

“Tentu pemerintah berupaya mempertahankan stabilitas harga pangan, termasuk daging. Karena kalau sampai terjadi gejolak, maka akan berdampak terhadap daya beli masyarakat dan inflasi,” tuturnya.

“Kalau tetap seperti sekarang, di mana pengelolaan daging diserahkan kepada mekanisme pasar atau swasta, maka permainan atau kecurangan untuk keuntungan berlebih seperti ini akan kembali terjadi nantinya,” tambahnya.

Diketahui, harga daging sapi di pasaran masih tinggi berkisar Rp120.000-Rp130.000 per kg sejak Lebaran Iduladha 2025. Ini seperti pantauan di Pasar Kemiri Muka Depok dan Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Hal tersebut pun berdampak pada turunnya permintaan konsumen sehingga pedagang mengurangi jumlah daging yang dijualnya.

Bahkan, tidak sedikit pedagang yang memilih beralih menjadi pedagang daging ayam yang harganya lebih terjangkau.

B. Suyoto mendesak agar permasalahan ini diambil alih oleh pemerintah melalui BUMN, agar lebih terjamin dan dapat terkontrolnya harga pasar.

“Alangkah baiknya masyarakat mendesak pemerintah agar mengambil alih pengelolaan daging sapi melalui BUMN, Jika pemerintah sudah menentukan harga daging maksimal 90 ribu/kg maka sebaiknya sama rata di semua pedagang jadi acuannya rata,” tutupnya.

 

(Red)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Paguyuban Pemuda 01 Desa Lubangbuaya Setu Gelar Jalan Sehat dan Lomba Mancing Semarakkan HUT RI ke-80

24 Agustus 2025 - 13:12 WIB

Paguyuban Pemuda Lubangbuaya

Rayakan Kemerdekaan, Pemdes Tamanrahayu Gelar Pesta Rakyat dengan Wayang Golek

24 Agustus 2025 - 10:51 WIB

Pesta Rakyat Desa Tamanrahayu

Pastikan Aman, Kapolsek Setu Beri Imbauan Kamtibmas Menjelang Pelaksanaan Nusantara Open 2025 di Stadion Garuda Yaksa

23 Agustus 2025 - 17:53 WIB

Nusantara Open 2025

Gelar Ngopi Kamtibmas di Saung Angklung, Polsek Cikarang Barat dan Warga Bahas Solusi Keamanan Lingkungan

23 Agustus 2025 - 14:35 WIB

Saung Angklung

PWI Bekasi Raya Gelar Family Gathering dan Donor Darah Bersama Transera Waterpark

23 Agustus 2025 - 13:46 WIB

Donor Darah PWI Bekasi Raya

Dukung Program Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Polsek Setu Berikan Bantuan Alat Pertanian

22 Agustus 2025 - 09:55 WIB

Bhabinkamtibmas Polsek Setu
Trending di NEWS