KONTEKSBERITA.com – Cuaca buruk kembali memicu insiden pelayaran di perairan Laut Sawu. Kapal motor KLM Helewa mengalami mati mesin dan kemasukan air akibat gelombang tinggi serta angin kencang.
Beruntung, seluruh awak kapal yang berjumlah sembilan orang berhasil dievakuasi dengan selamat berkat respons cepat Ditpolairud Polda NTT bersama berbagai unsur maritim.
Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., membenarkan adanya operasi penyelamatan tersebut pada Senin (17/11/25).
“Personel Ditpolairud menerima laporan dari masyarakat terkait sebuah kapal yang mati mesin di tengah cuaca ekstrem. Tim kemudian segera bergerak menuju Pelabuhan Ferry Bolok untuk memberikan pertolongan,” ungkap Kombes Pol. Henry Novika Chandra.
Sebelum tiba di Kupang, awak KLM Helewa sempat diselamatkan oleh KMP Lakaan yang melintas dari Aimere menuju Kupang. Kapal tersebut menemukan KLM Helewa dalam kondisi tidak stabil dan berpotensi tenggelam karena kemasukan air.
“Ini sebuah keberuntungan. KMP Lakaan melintas pada waktu yang tepat dan berhasil membawa seluruh awak ke lokasi yang lebih aman,” ujar Kabidhumas Polda NTT.
Setibanya di Kupang, Ditpolairud Polda NTT bersama unsur maritim lainnya telah bersiaga di Pelabuhan Bolok dengan menyiapkan ambulans serta tenaga medis untuk memastikan seluruh awak mendapat pemeriksaan kesehatan.
Operasi penyelamatan ini melibatkan sinergi antara Ditpolairud Polda NTT, Kantor SAR Kupang, Bakamla Kupang, KSOP Kupang, serta Bid Dokkes Polda NTT.
Sejumlah alutsista juga dikerahkan, seperti Kapal Patroli 2005, RIB, peralatan komunikasi, dan ambulans Ditpolairud.
“Peristiwa ini membuktikan kesiapsiagaan Ditpolairud Polda NTT serta optimalnya koordinasi antarunsur maritim dalam menghadapi keadaan darurat di laut. Tidak ada korban jiwa,” tambah Kabidhumas Polda NTT.
Ia juga mengimbau para nelayan dan pelaku pelayaran untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dari BMKG, mengingat potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah NTT.
(Red)











