Ketum AWPI Hengki Ahmad Jazuli Kritik Mendes Yandri Susanto       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 3 Feb 2025 10:15 WIB ·

Ketum AWPI Hengki Ahmad Jazuli Kritik Mendes Yandri Susanto


Ketum AWPI, Hengki Ahmad Jazuli (Kiri) / Pengurus AWPI Kabupaten Bekasi, UJ. Nurdin, (Kanan). (Dok: Istimewa) Perbesar

Ketum AWPI, Hengki Ahmad Jazuli (Kiri) / Pengurus AWPI Kabupaten Bekasi, UJ. Nurdin, (Kanan). (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) menilai pernyataan Mendes PDTT, Yandri Susanto, terkait wartawan bodrek dan oknum LSM yang memeras kepala desa itu berlebihan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Hengki Ahmad Jazuli (HAJ) mengingatkan Mendes PDTT Yandri Susanto fokus saja melakukan tugasnya mengurus desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

“Pak Menteri tak perlu mengumbar pernyataan menyalahkan pihak lain secara berlebihan. Pak Menteri fokus saja lakukan pembenahan internal. Benahi dan tingkatkan kualitas perangkat desa dan bangun sistem pengawasan yang lebih baik,” kata Hengki di Bandarlampung, Senin (3/2/2025).

Kritik tajam Hengki ini terkait pernyataan Mendes yang menuduh ada oknum wartawan bodrek dan LSM yang melakukan pemerasan kepada kepala desa.

Pernyataan Mendes Yandri itu disampaikan dalam acara Sosialisasi PERMENDES PDT 2/2024 di kanal YouTube Kementerian Desa pada Jumat (31/1/2025).

Hengki menilai pernyataan Mendes tersebut berlebihan dan terkesan mencari kambing hitam.

“Menteri baru kok begitu,” tegas Hengki.

Hengki mengatakan tidak ada yang salah dari pernyataan Menteri Yandri. Bahkan ia sebagai ketua umum organisasi pers mendukung perlunya penindakan terhadap wartawan bodrek dan oknum LSM oleh aparat.

“Kalau ada yang terbukti memeras harus ditindak. Itu sudah jadi komitmen bersama,” ujarnya.

Hanya saja, jelas Hengki, ada asap karena ada api. Bila aparat desa bekerja benar, menggunakan Dana Desa bukan untuk memperkaya diri, tidak akan ada yang datang memeras.

“Untuk itu penting saya sampaikan, lebih baik Kemendes membenahi kinerja dan SDM aparat desa. Aktif melakukan pembinaan, pelatihan dan pengawasan yang bersifat internal. Itu lebih membangun,” tegas Hengki.

AWPI sebagai organisasi wartawan yang tersebar luas di Indonesia, tambah Hengki, siap membantu dalam upaya pembenahan itu.

“Kami punya banyak wartawan yang memiliki kompetensi memadai yang dapat kami tugaskan untuk mengedukasi aparat desa terkait kode etik jurnalistik, termasuk teknis menghadapi wartawan bodrek dan oknum LSM itu,” tutupnya.

 

(Red)

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gas LPG 3 Kg Langka, Polri Turun ke Lapangan

5 Februari 2025 - 11:27 WIB

Gas LPG 3 Kg

Petani dan Aktivis Lingkungan Demo Proyek Tol Japek II Dinilai Rusak Lahan Pertanian

4 Februari 2025 - 14:36 WIB

Proyek Japek II

Jelang Putusan Sengketa Pilkada di MK, Polri Pastikan Situasi Tetap Kondusif

4 Februari 2025 - 01:54 WIB

Putusan Sengketa Pilkada

LSM GNRI Kecam Keras Pernyataan Mendes Yandri, Sekjen Julius: Penggunaan Anggaran Desa Sudah Transparan Belum?

3 Februari 2025 - 12:02 WIB

LSM GNRI

Pernyataan Mendes “LSM dan Wartawan Bodrek” Ganggu Kepala Desa, Begini Kata Eksponen 98

2 Februari 2025 - 20:59 WIB

Eksponen 98 Lutfi Nasution

Unit K-9 Polda NTB Gerebek Kampung Narkoba, 29,72 Gram Sabu Diamankan

2 Februari 2025 - 00:10 WIB

Polda NTB
Trending di NEWS