KONTEKSBERITA.com – Ribuan personel gabungan telah dikerahkan untuk mengamankan ‘demo darurat Indonesia’ yang diadakan oleh beberapa elemen masyarakat sipil yang menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini, Kamis (22/8).
“Di depan Gedung DPR, kami menurunkan 2.013 personel,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Selain itu, Kombes Susatyo juga menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan 1.273 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa di sekitar Patung Kuda.
Terkait rekayasa lalu lintas di sekitar kedua lokasi demonstrasi tersebut, Susatyo mengatakan bahwa hal tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Aksi demo ini diprediksi akan diikuti oleh ribuan orang di Jakarta dan daerah lain, yang terdiri dari massa buruh, petani, nelayan, mahasiswa, dan masyarakat sipil.
Demo besar di DPR ini merupakan bagian dari gerakan ‘peringatan darurat Indonesia’ yang viral di media sosial setelah DPR dianggap mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi.
Aksi demo ini juga bersamaan dengan Rapat Paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada, di mana Badan Legislasi (Baleg) mengambil keputusan yang disepakati oleh semua fraksi kecuali PDIP.
Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli, menyatakan bahwa ribuan buruh dan nelayan akan ikut serta dalam aksi ini untuk mendesak DPR agar tidak melanggar putusan Mahkamah Konstitusi terkait RUU Pilkada.
Selain itu, Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) juga berencana turun ke depan DPR untuk menyampaikan tuntutan yang serupa.
(Red)
*Update Berita Lainnya di Google News.