Eks Pegawai BPOM Ditetapkan Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 13 Agu 2024 10:15 WIB ·

Eks Pegawai BPOM Ditetapkan Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi


Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipikor) Bareskrim Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa. (Dok: Istimewa) Perbesar

Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipikor) Bareskrim Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim telah menetapkan seorang mantan pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berinisial SD sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi terhadap direktur PT AOBI yang berinisial FK dengan nilai mencapai Rp 3,49 miliar.

Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipikor) Bareskrim Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa, mengungkapkan bahwa SD diduga melakukan tindak pidana pemerasan dan gratifikasi selama periode tahun 2021 hingga 2023.

“Arief menyatakan bahwa pemberian uang dari FK kepada SD diduga terjadi karena adanya permintaan berulang kali dari SD kepada FK,” demikian yang dikatakan Arief dalam keterangan tertulisnya pada Senin (12/8/2024).

BACA JUGA:  Kondisi Alun-Alun Edu Forest Bekasi di Malam Hari, Penasaran?

Arief juga mengungkapkan rincian sejumlah uang yang diduga diberikan oleh FK kepada SD, antara lain Rp 1 miliar untuk penggulingan Kepala BPOM, Rp 967 juta yang diterima SD melalui rekening atas nama DK, Rp 1,178 miliar ke rekening SD, serta Rp 350 juta secara tunai untuk pengurusan sidang PT AOBI oleh BPOM.

Menurut Arief, penetapan tersangka terhadap SD didasarkan pada hasil penyidikan, kecukupan alat bukti, dan gelar perkara yang dilakukan pada 24 Juni 2024.

BACA JUGA:  Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi Tinjau Posko Mudik, Leo: Anggota Jaga Kesehatan dan Layani Pemudik

“Penyidik telah memeriksa dua saksi ahli, yaitu ahli pidana dan ahli bahasa, serta 28 saksi lainnya yang terdiri dari 17 saksi dari BPOM, delapan saksi dari swasta, dan tiga saksi dari instansi lain di luar BPOM, termasuk KPK dan dua saksi dari perbankan,” jelasnya.

Penyidik juga telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa uang sebesar Rp 1,3 miliar dan 65 dokumen lainnya.

Terhadap dugaan pemerasan dan gratifikasi yang dilakukan oleh SD, BPOM telah mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan dan memberikan sanksi berupa demosi dari jabatan Kepala Besar POM Bandung menjadi Pelaksana Balai Besar POM di Tarakan.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi: Aparat Harus Netral dan Jaga Kedaulatan Rakyat

Pasal yang dikenakan terhadap tersangka adalah pasal 12 huruf (e) dan/atau pasal 12 B UU nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

 

(Red)

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

LSM Garda Bekasi Serukan Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 Damai dan Kondusif

22 November 2024 - 00:17 WIB

Pilkada Damai Garda Bekasi

Kabareskrim Polri: Jangan Takut Lapor Kasus Peredaran Narkoba

21 November 2024 - 18:51 WIB

Kabareskrim

Polsek Setu Ikuti Zoom Meeting Lounching Gugus Tugas Polri Dukung Program Ketahanan Pangan

20 November 2024 - 23:48 WIB

Polsek Setu

Milenial dan Gen Z Ngulik BN Holik-Faizal, Jadi Terobosan Baru Demokrasi di Kabupaten Bekasi

20 November 2024 - 21:20 WIB

Ngulik BN Holik Faizal

Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansyah Pimpin Giat OKJ

19 November 2024 - 12:47 WIB

Ipda Nano Romansyah

Peletakan Batu Pertama Kantor Satuan Intelijen Brimob Oleh Wadankorbrimob

19 November 2024 - 12:03 WIB

Wadankorbrimob Polri
Trending di NEWS