Terkait Dugaan Penyerobotan Tanah Pengairan, Tokoh Pemuda dan Peta Desa Menjawab       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 6 Mar 2024 22:39 WIB ·

Terkait Dugaan Penyerobotan Tanah Pengairan, Tokoh Pemuda dan Peta Desa Menjawab


Peta Desa Tamansari (Menunjukan Tanah Pengairan). (Dok: Istimewa) Perbesar

Peta Desa Tamansari (Menunjukan Tanah Pengairan). (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Pemberitaan tentang dugaan penyerobotan tanah pengairan oleh Perumahan Grand Tamansari Residence 1 telah menjadi perbincangan hangat, sebagaimana dilaporkan oleh media Konteksberita.com sebelumnya.

Berdasarkan informasi atau data dari Peta Desa Tamansari, menunjukan benar adanya saluran irigasi yang saat ini tengah dikeluhan oleh warga Desa Ciledug dan Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Hal itu dikarenakan pembangunan Perum Grand Tamansari Residence 1 disinyalir menggunakan tanah pengairan hingga menyebebakan saluran irigasi menjadi tidak berjalan sesuai fungsi lagi.

BACA JUGA: Diduga Perumahan Grand Tamansari Residence 1 Bekasi Serobot Lahan Pengairan

Kepala desa Tamansari, Jahi Hidayat, bahkan mengaku tidak mengetahui jelas soal penggunaan tanah pengairan oleh pihak pengembang.

Jahi menyebut bahwa pemerintah desa dan BPD sudah beberapa kali memanggil pengembang terkait hal ini, namun tidak pernah mendapat respons.

“Sudah beberapa kali kami panggil pihak pengembang perumahan, namun tidak pernah ada tanggapan,” kata Jahi beberapa waktu lalu di kediamannya, Selasa (27/2/2024).

Perum Grand Tamansari

Tokoh Pemuda Desa Tamansari, Sakum atau Akrab disapa Bang Ncek (Tengah). (Dok: Istimewa)

Sementara itu, menurut Pimpinan Proyek (Pimpro) Perumahan Grand Tamansari Residence 1, Joko, beliau mengaku tidak mengetahui tentang keluhan warga mengenai tanah pengairan yang dimaksud.

“Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi BPN Kabupaten Bekasi,” ujar Joko di kantor Pemasaran Grand Tamansari Residence.

Di sisi lain, salah satu Tokoh Pemuda Desa Tamansari, Sakum atau yang akrab disapa Bang Ncek, membenarkan keberadaan tanah pengairan dan bahwa tanah tersebut merupakan hasil dari upaya gotong royong masyarakat.

“Terkait itu, hingga saat ini masih ada saksi hidupnya,” ungkapnya kepada Konteksberita.com, Rabu (6/3/2024).

Dirinya menegaskan pentingnya mengembalikan saluran irigasi seperti semula.

“Jika hal itu dibiarkan, maka saat musim hujan, air dapat terhambat oleh pagar pembatas perumahan yang dapat mengakibatkan banjir,” pungkasnya.

 

Penulis: Gibran
Editor: Uje

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Awas! Modus Baru Pencurian Uang Lewat QRIS, Saldo Rekening Bisa Terkuras Habis

23 Juni 2025 - 16:35 WIB

Pencurian Lewat QRIS

Sapa 34 Polda, Kapolri: Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Jaga Kekompakan

23 Juni 2025 - 11:41 WIB

Kapolri Sapa Polda

Lapas Kelas IIA Cikarang Lakukan Penguatan Tugas Pokok dan Fungsi Pengamanan

22 Juni 2025 - 23:02 WIB

Penguatan Lapas Kelas IIA Cikarang

Kemenag Imbau Jamaah Haji Indonesia Tetap Tenang Terkait Ancaman Bom

22 Juni 2025 - 16:01 WIB

Ancaman Bom Jamaah Haji

Kerap Banjir, Warga Perumahan Griya Sulthan Nirwana Setu Minta Pengembang Beri Solusi

22 Juni 2025 - 00:04 WIB

Perumahan Griya Sulthan Nirwana Setu

Pendaftaran Calon Anggota KPAD Kota Bandung Periode 2025–2030 Resmi Dibuka

21 Juni 2025 - 12:27 WIB

KPAD Kota Bandung
Trending di NEWS