Menu

Mode Gelap
Obat Sakit Gigi Paling Mujarab, Bahan Ada di Dapur Data Korban Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas Mayoritas Usia Produktif Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi Melantik 40 Pejabat Administrator dan Pengawas Oknum RT dan RW Ikut Deklarasi Dukung Paslon Bupati Bekasi Ditindak Bawaslu Hasil Imbang Indonesia Vs Bahrain, Shin Tae-yong: Perlu Evaluasi Keputusan-Keputusan Wasit

FEATURED · 16 Jun 2023 00:06 WIB ·

Hati-Hati! Banyak Aplikasi Android Disusupi Malware Bikin Baterai HP Boros


 Ilustrasi Malware. (Doc: Istimewa) Perbesar

Ilustrasi Malware. (Doc: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com Peneliti keamanan siber dari Bitdefender telah menemukan sekitar 60.000 aplikasi Android yang terinfeksi adware.

Yang lebih memprihatinkan, malware ini beroperasi tanpa terdeteksi selama lebih dari enam bulan.

Adware umumnya terpasang bersama dengan program yang sering diunduh oleh pengguna, seperti aplikasi.

Adware sendiri merupakan jenis malware yang menampilkan iklan yang mengganggu, baik di latar depan maupun latar belakang ponsel setelah aplikasi terinstal.

Kehadiran adware dapat menyebabkan pemakaian baterai ponsel yang berlebihan dan membuat perangkat cepat panas karena kemampuannya menampilkan iklan secara diam-diam di latar belakang.

Menurut laporan Bitdefender, aplikasi berbahaya ini tidak tersedia di Google Play Store. Sebaliknya, puluhan ribu aplikasi ini ditemukan di toko aplikasi pihak ketiga yang dapat diakses melalui pencarian Google.

Mayoritas dari aplikasi berbahaya ini meniru aplikasi asli yang tersedia di Play Store, seperti Netflix, VPN gratis, aplikasi antivirus palsu, serta aplikasi yang menjanjikan pengalaman YouTube atau TikTok tanpa iklan.

Saat pengguna mengakses toko aplikasi pihak ketiga melalui hasil pencarian di Google, mereka akan diarahkan ke situs yang menampilkan iklan yang menyamar sebagai halaman unduhan untuk aplikasi yang dicari.

Namun, tanpa pengetahuan mereka, pengguna justru menginstal adware ke perangkat mereka.

Setelah dibuka, aplikasi tersebut akan menampilkan pesan kesalahan dan memberikan opsi kepada pengguna untuk menghapus aplikasi.

Namun, meskipun pengguna memilih untuk menghapusnya, aplikasi tersebut tidak akan benar-benar terhapus dan akan tetap aktif di latar belakang tanpa diketahui oleh pengguna, seperti yang dilansir oleh PC Mag pada Rabu (14/6/2023).

Bitdefender mengungkapkan bahwa adware ini telah aktif sejak Oktober 2022. Perusahaan keamanan siber asal Rumania ini menemukan adware tersebut menggunakan teknologi terbaru mereka, dan tanpa teknologi ini, kemungkinan akan sulit untuk menemukannya.

Kampanye malware ini sebagian besar ditargetkan kepada pengguna Android di Amerika Serikat, Korea Selatan, Brasil, Jerman, Inggris, dan Prancis.

 

Penulis/Editor: Uje

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Obat Sakit Gigi Paling Mujarab, Bahan Ada di Dapur

12 Oktober 2024 - 23:40 WIB

Obat Sakit Gigi

Ponsel Lemot? Begini Solusinya

10 Oktober 2024 - 01:19 WIB

Ponsel Lemot

Cara Pengelolaan Keuangan Usaha dengan Efektif

4 Oktober 2024 - 17:38 WIB

Pengelolaan Keuangan

Tips Mengelola Keuangan Ala Orang Jepang yang Paling Terkenal

30 September 2024 - 10:58 WIB

Mengelola Keuangan

Cara Membersihkan Cache pada Ponsel Android

30 September 2024 - 01:52 WIB

Membersihkan Cache Android

Waktu Paling Baik untuk Bersedekah Menurut Islam

28 September 2024 - 09:11 WIB

Sedekah
Trending di FEATURED