JAKARTA – Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FORGUPAKI) menggelar Paskah Nasional bersama guru pengajar agama kristen yang ada di DKI Jakarta, yang berlangsung di GBI Mawar Saron, Jl Kelapa Hybrida Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, pada Senin (16/05/22).
Ketua Umum FORGUPAKI, Abraham Pellokila mengatakan bahwa acara paskah nasional kali ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat, para tamu undangan pun turut menikmati suasana kebersamaan para guru pendidikan agama kristen.
“Saya sangat senang sekali karena acara paskah bersama kali ini dilaksanakan serentak oleh seluruh DPC maupun DPW FORGUPAKI yang ada di Indonesia, semoga dengan paskah nasional kali ini dapat membangun kebersamaan dengan sesama guru agama kristen,” kata Abraham Pellokila kepada awak media.
Abraham juga mengungkapkan bahwa di hari yang sama, seluruh jajaran DPC maupun DPW FORGUPAKI mengikuti live streaming yang dilaksanakan oleh DPP FORGUPAKI. Tentunya hal itu untuk menguatkan rasa persatuan para guru agama kristen. Ia juga menyinggung permasalahan PPPK yang dialami oleh para guru agama kristen di Indonesia.
“Adapun tujuannya untuk menyatukan pemikiran bersama, bahwa kita akan mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian yang proporsional kepada guru-guru agama kristen. Terutama masalah PPPK, karena selama ini penerimaan guru-guru PPPK ini ternyata guru-guru agama kristen belum terakomodir dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga turut mengundang sejumlah pejabat pemerintah seperti anggota DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, perwakilan Kementerian Agama, dan membahas persoalan serius yang menyangkut kesejahteraan guru agama kristen di Indonesia yang masih jauh dari keadaan layak.
“Kami berharap agar guru agama kristen di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama seperti guru mata pelajaran yang lain. Kami mohon kepada Mendikbud Nadiem Makarim agar dapat memperhatikan ketidakseimbangan kebutuhan guru agama kristen dengan jumlah sekolah yang ada, terutama di wilayah DKI Jakarta,” sambung Abraham.
Lanjut Abraham, dirinya meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pendidikan, dan pihak yang terkait agar dapat proporsional agar beban guru agama kristen secara kesejahteraan dan pengakuan mendapatkan keadilan yang sama.
Disamping itu, Ketua Panitia Paskah Nasional FORGUPAKI Yohana, dalam sambutannya mengatakan paskah nasional kali ini bertemakan “Kebangkitan Kristus Membawa Terobosan Baru”. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menerobos segala kesulitan ditengah pandemi seperti ini.
“Dalam paskah bersama kali ini sangat luar biasa, setidaknya 200 orang hadir dalam kesempatan yang berbahagia ini untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan menguatkan kebersamaan kita sesama guru agama kristen,” pungkas Yohana.
Yohana juga menyampaikan dalam kegiatan ini akan berlangsung juga bakti sosial yang dilakukan oleh DPP, DPW dan DPC FORGUPAKI yang bertujuan agar guru agama kristen dapat berperan dan hadir ditengah masyarakat yang kesulitan dan menerobos hal itu ditengah saksi Yesus Kristus dan mencontohkan kebaikan secara langsung.
“Kami berharap agar FORGUPAKI bisa memperjuangkan dan ada hasil yang maksimal khususnya untuk para guru honorer, guru yang belum mendapatkan hak-haknya sebagai seorang pendidik,” harapnya.
Kegiatan paskah bersama berjalan dengan penuh suka cita dengan diiringi do’a kepada Tuhan dan penampilan musik dari Vanda Hutagalung yang menjadi pemenang pada Golden Memories tahun 2017. Selain itu, ada juga doorprize yang diberikan secara acak kepada para peserta yang hadir pada kesempatan tersebut.
Salah satu peserta paskah nasional, Ibu Hotma, menyampaikan apresiasinya kepada FORGUPAKI yang telah menyelenggarakan paskah bersama dengan lancar dan penuh suka cita.
“Sangat senang sekali, luar biasa untuk FORGUPAKI yang telah mempersiapkan semuanya. Semoga kedepannya guru-guru agama kristen mendapatkan perhatian dari pemerintah dan disetarakan dengan guru yang lain,” harapnya.
Acara tersebut ditutup dengan ramah tamah dan membagikan bingkisan kepada para peserta yang hadir. Tak lupa juga, protokol kesehatan juga tetap diperhatikan selama kegiatan berlangsung. (Red)