KONTEKSBERITA.com – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi terus berupaya mengurangi angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi.
Upaya ini dibuktikan melalui perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan peningkatan sanitasi melalui Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).
“Ya, untuk tahun 2024 ini kami akan membangun Rutilahu bagi 1.670 penerima manfaat dengan anggaran dari APBD murni Kabupaten Bekasi. Progresnya sudah mencapai sekitar 50 persen,” kata Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir, pada Kamis (30/5/2024).
Nur Chaidir menjelaskan, sejak kepemimpinan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, pihaknya telah membangun sekitar 6.881 unit Rutilahu.
“Pada tahun 2022 kami telah membangun 2.500 unit Rutilahu yang tersebar di 153 desa. Pada tahun 2023, sebanyak 2.356 unit, ditambah 355 Rutilahu dari ABT. Pada tahun 2024 ini, sebanyak 1.670 unit rumah tersebar di 110 desa,” jelasnya.
Sebagai bagian dari strategi pengurangan stunting dan kemiskinan ekstrem, pihaknya juga membangun jamban untuk perbaikan sanitasi masyarakat bagi 720 penerima manfaat yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi.
“Mudah-mudahan pada bulan Juli hingga Agustus nanti, program SPALD-S ini dapat kita laksanakan. Saat ini masih dalam proses verifikasi kelengkapan data di lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, Nur Chaidir menyebutkan bahwa tahun ini Disperkimtan membangun Penerangan Jalan Umum (PJU) di lingkungan pada 660 titik yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami membangun PJU tersebar baik di jalan perumahan maupun permukiman,” jelasnya.
Nur Chaidir berharap semua program yang dilaksanakan Pemkab Bekasi dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh warga dan menambah nilai ekonomi masyarakat.
(Red)
*Update Berita Lainnya di Google News.