KONTEKSBERITA.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat setoran pajak atau pendapatan pemerintah mencapai Rp 215,5 triliun pada akhir Januari 2024, mencapai 7,7% dari target APBN 2024.
Dari total penerimaan pada awal tahun, Kemenkeu mencatat penerimaan pajak per Januari 2024 telah mencapai Rp 149,52 triliun, didominasi oleh penerimaan PPN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa penerimaan pajak masih cukup positif.
Mencakup PPh Nonmigas sebesar Rp 83,69 triliun, PPN Rp 57,76 triliun, PBB Rp 810 miliar, dan PPh Migas Rp 6,99 triliun.
“Penerimaan pajak bruto trennya masih naik, pada Januari 2021 Rp 92,32 triliun, sekarang Rp 180,13 triliun. Jadi penerimaan pajak kita masih cukup positif meskipun kita tahu 2021 dan 2022 pertumbuhan pajak kita sangat tinggi, jadi kita bicara baseline tinggi,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).
Dari total penerimaan pajak neto Rp 149,52 triliun, penerimaan terbesar masih berasal dari PPN.
Penerimaan pajak dari aktivitas PPN dalam negeri dan impor masih positif, demikian pula dengan PPN impor meskipun stagnan.
Sementara itu, total PPN dalam negeri masih menunjukkan pertumbuhan positif, sementara PPh 21 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Mencerminkan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan perbaikan gaji serta upah.
Penerimaan kepabeanan dan cukai masih mengikuti pola tahun sebelumnya, dengan bea masuk mencapai Rp 3,9 triliun dan bea keluar mencapai Rp 1,2 triliun pada Januari 2024.
Cukai sebesar Rp 17,9 triliun atau 7,3% dari total target APBN pada Januari 2024, dengan kontribusi utama berasal dari tembakau.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada awal tahun ini mencapai Rp 43,3 triliun atau sekitar 8,8% dari target.
Editor: Uje
*Update Berita Lainnya di Google News.