KONTEKSBERITA.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pencanangan Road to AI Center di Universitas Udayana merupakan langkah strategis untuk menjadikan Bali sebagai pelopor dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di bidang budaya dan pariwisata.
“Pemerintah perlu menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan guna mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi era kecerdasan buatan. Kolaborasi ini sangat penting, terutama dalam meningkatkan literasi digital,” ujar Menkomdigi pada Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, dengan populasi mencapai 280 juta jiwa, Indonesia membutuhkan peningkatan literasi digital serta pengembangan talenta digital agar mampu memanfaatkan teknologi AI secara optimal.
Ia menilai, pemilihan Universitas Udayana sebagai pusat pengembangan AI di sektor budaya dan pariwisata merupakan langkah yang tepat.
“Selain literasi digital, perguruan tinggi juga perlu memiliki contoh penerapan (use case) tertentu. Universitas Udayana, misalnya, karena berada di Bali, secara tepat memilih fokus pada budaya dan pariwisata,” jelasnya.
Namun demikian, Menkomdigi menekankan bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi, mulai dari isu konektivitas hingga kebutuhan regulasi yang memadai.
Oleh sebab itu, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mewujudkan pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi agar pemanfaatan AI dapat berlangsung secara aman dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Menkomdigi mengungkapkan bahwa rancangan regulasi tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres).
“Pertama, akan ada PP yang mengatur peta jalan (roadmap) pengembangan AI. Selain itu, akan disusun regulasi terkait etika dan keamanan dalam penggunaan kecerdasan buatan,” pungkasnya.
(Red)