KONTEKSBERITA.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia memberikan apresiasi atas peran aktif Indonesia dalam membela hak asasi manusia (HAM) di tingkat global.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Indonesia, Thandie Mwape, dalam rangka peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia.
“Pada Hari Kemanusiaan Sedunia ini, kami mengenang para pejuang kemanusiaan yang telah mengorbankan segalanya demi kemanusiaan. Kami juga mengapresiasi Indonesia sebagai tempat yang aman, serta atas kontribusinya dalam membela hak asasi manusia secara global,” ujar Thandie pada Rabu, (20/8/2025).
Ia menekankan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan tidak dapat dibenarkan, karena hal tersebut merusak fondasi dasar kerja kemanusiaan, yakni menjangkau dan membantu kelompok yang paling membutuhkan.
PBB Indonesia menjadikan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia sebagai momentum untuk mengenang dan menghormati keberanian serta dedikasi para pekerja kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawa mereka demi menyelamatkan orang lain di tengah situasi krisis.
Pada tahun 2023, komunitas kemanusiaan global menghadapi salah satu tahun paling mematikan dalam sejarah, dengan 420 pekerja kemanusiaan tewas akibat kekerasan.
Jumlah tersebut meningkat tajam, sekitar 169 persen, dibandingkan tahun 2022 yang mencatat 248 korban jiwa.
Tren ini berlanjut hingga tahun 2025. Sejak awal 2024 hingga 17 Agustus 2025, tercatat sebanyak 844 pekerja kemanusiaan kehilangan nyawa, mencerminkan tingginya risiko yang dihadapi para pekerja kemanusiaan di garis depan.
Wilayah konflik di Gaza tercatat sebagai lokasi paling berbahaya, dengan lebih dari 250 pekerja kemanusiaan tewas sejak Oktober 2023.
Sementara itu, kekerasan yang terus berlangsung di Sudan dan Sudan Selatan juga menambah jumlah korban sepanjang 2023 hingga 2024.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, PBB Indonesia bekerja sama dengan berbagai organisasi kemanusiaan akan menyelenggarakan acara bertajuk Humanitarian Night pada 22 Agustus di Pos Bloc, Jakarta Pusat.
“Acara ini akan menampilkan pertunjukan budaya, diskusi kemanusiaan, pertunjukan musik, serta pameran dari berbagai organisasi kemanusiaan,” tutur Kepala Kantor PBB untuk Indonesia.
(Red)