KONTEKSBERITA.com – Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Kepolisian, serta Pemerintah Daerah menetapkan empat desa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, sebagai Desa Bersinar atau Bersih dari Narkoba. Keempat desa tersebut adalah Desa Mancagahar, Sancang, Pameungpeuk, dan Pamalayang.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menegaskan bahwa penetapan Desa Bersinar merupakan bentuk nyata dari komitmen bersama antara BNN RI, Pemerintah Kabupaten Garut, dan masyarakat dalam membentengi wilayah pesisir dari ancaman penyebaran narkoba.
“Kami memang menargetkan program Desa Bersinar langsung ke tingkat desa. Desa Sancang, misalnya, memiliki sejarah panjang. Garut memiliki garis pantai sepanjang 85 kilometer, dan wilayah pesisir ini sering menjadi pintu masuk para bandar narkoba,” ujar Yandri dalam kegiatan penguatan program Desa Bersinar di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Rabu (9/7/2025).
Yandri menambahkan bahwa penguatan program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang mencakup delapan misi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Salah satunya, pada poin ketujuh, menekankan pentingnya reformasi politik, hukum, dan birokrasi, termasuk pemberantasan korupsi dan narkoba.
“Ini penting, karena pembangunan desa tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan kualitas manusianya,” jelas Yandri.
Ia juga menyoroti adanya pergeseran pola penyebaran narkoba yang kini tidak hanya menyasar wilayah perkotaan, tetapi telah meluas ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk pedesaan.
Khususnya, wilayah pesisir dinilai strategis karena rawan dijadikan jalur penyelundupan narkoba melalui laut.
Deputi Pencegahan BNN RI, Marthinus, menyatakan bahwa desa-desa pesisir sangat rentan dijadikan jalur masuk narkotika. Oleh karena itu, BNN berkomitmen menjadikan desa-desa ini sebagai contoh dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Narkoba kini telah menyasar seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat desa. Wilayah pesisir menjadi jalur strategis penyelundupan narkoba lewat laut,” tegas Marthinus.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan masyarakat dan tokoh lokal, agar program ini dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan apresiasinya atas ditunjuknya empat desa pesisir sebagai proyek percontohan dalam upaya pencegahan peredaran narkoba.
Bupati Garut, Abdusy Syukur Amin, mengungkapkan bahwa Kabupaten Garut, dengan jumlah penduduk mencapai 2,8 juta jiwa, telah menyatakan komitmen kuat dalam memerangi narkoba bersama BNN.
“Ini merupakan kehormatan besar bagi kami, karena mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat,” ujar Abdusy.
Ia menambahkan bahwa permasalahan narkoba tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan persoalan pendidikan, ekonomi, dan faktor sosial lainnya.
(Red)