KONTEKSBERITA.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf resmi melantik 860 guru Sekolah Rakyat di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Pelantikan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pendidikan dasar bagi kelompok rentan.
Mensos menjelaskan bahwa pelantikan tersebut melengkapi pengangkatan sebelumnya terhadap 1.335 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Dengan tambahan pelantikan hari ini, jumlah guru yang bertugas di Sekolah Rakyat terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang inklusif,” ujarnya.
Selain itu, Mensos juga mengukuhkan 10 pejabat fungsional yang terdiri atas pekerja sosial, penyuluh sosial, dan auditor dalam lingkungan Sekolah Rakyat.
Ia menegaskan bahwa jabatan fungsional menjadi pilar penting pelayanan pemerintah di era penyederhanaan birokrasi, karena menuntut profesionalitas dan kompetensi teknis yang tinggi.
Di hadapan ratusan guru dari berbagai wilayah Indonesia, Mensos menekankan bahwa Sekolah Rakyat merupakan instrumen strategis dalam membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga rentan, masyarakat adat, hingga mereka yang tinggal di daerah terpencil. Karena itu, kehadiran guru yang kompeten menjadi faktor utama keberhasilan program.
Pemerintah, lanjutnya, tengah menyiapkan peningkatan dukungan kesejahteraan, termasuk tunjangan bagi guru Sekolah Rakyat agar mereka dapat menjalankan tugas secara optimal dan berkelanjutan.
Kemensos juga akan terus meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan dan supervisi rutin, serta mengintegrasikannya dengan berbagai program pemberdayaan sosial.
“Selamat bertugas dan segera beradaptasi di unit masing-masing. Jagalah semangat pelayanan dan pengabdian sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat rentan,” kata Mensos.
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan terendah (Desil 1–4) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini dirancang sebagai model pemberantasan kemiskinan terpadu dengan menggabungkan berbagai program unggulan pemerintah, seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan PBI-JK, Koperasi Desa Merah Putih, serta Program 3 Juta Rumah.
Pada 2025, Kementerian Sosial telah membangun 166 titik Sekolah Rakyat rintisan dengan kapasitas hampir 16 ribu siswa.
Program ini didukung oleh sekitar 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.
(Red)









