KONTEKSBERITA.com – Pemerintah mengumumkan rencana pembangunan 17 kilang minyak baru di berbagai wilayah Indonesia sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM), yang saat ini masih mencakup lebih dari 60 persen kebutuhan nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pembangunan kilang minyak baru merupakan langkah mendesak, mengingat kapasitas kilang yang ada saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 30 hingga 40 persen dari kebutuhan domestik.
“Refinery kita saat ini belum memadai. Solusinya adalah membangun kilang baru,” ujar Menteri ESDM dikutip tribratanews, pada Rabu, (30/7/2025).
Kilang-kilang yang akan dibangun dirancang dalam bentuk modular atau berskala kecil (small refinery) dan akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi energi serta menekan biaya logistik.
Rencana ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penyebaran lokasi pembangunan agar lebih hemat dan efektif.
Beberapa wilayah yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan kilang meliputi Lhokseumawe, Natuna, Cilegon, Surabaya, Pontianak, Makassar, Bitung, hingga Fakfak.
Secara keseluruhan, terdapat 18 lokasi yang tercantum dalam dokumen proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi yang telah diserahkan oleh Satgas Hilirisasi kepada Badan Pengelola Investasi Danantara.
Proyek ini diperkirakan memerlukan investasi sebesar Rp160 triliun dan berpotensi menyerap tenaga kerja hingga 44.000 orang.
Melalui pembangunan kilang-kilang ini, pemerintah menargetkan Indonesia dapat bertransformasi dari negara pengimpor energi menjadi negara yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan energinya dalam beberapa tahun ke depan.
(Red)