Kasus Pengoplosan 9 Ton Beras, Polisi Tetapkan Distributor Jadi Tersangka       

Menu

Mode Gelap

NEWS · 28 Jul 2025 14:20 WIB ·

Kasus Pengoplosan 9 Ton Beras, Polisi Tetapkan Distributor Jadi Tersangka


Pengungkapan kasus pengoplosan beras reject sebanyak 9 ton di Riau. (Dok: Istimewa) Perbesar

Pengungkapan kasus pengoplosan beras reject sebanyak 9 ton di Riau. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menetapkan seorang distributor berinisial R sebagai tersangka dalam kasus pengoplosan beras reject sebanyak 9 ton. Aktivitas ilegal tersebut dilakukan di sebuah toko beras yang terletak di Jalan Sail, Kota Pekanbaru, Riau.

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menekankan pentingnya perlindungan terhadap konsumen.

“Arahan Bapak Kapolri menekankan agar kita hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman dan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif,” ujar Kapolda pada Minggu (27/7/2025).

Menurut Irjen Herry, tindakan pengoplosan ini sangat merugikan karena mencederai semangat program pemerintah, yakni Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012.

Program tersebut bertujuan memastikan masyarakat memperoleh akses terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau.

“Presiden telah menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. Seluruh proses produksi pangan didukung oleh dana publik, mulai dari pupuk, BBM, irigasi, hingga subsidi. Ketika ada pihak yang serakah dan merusak sistem demi keuntungan pribadi, itulah yang disebut Presiden sebagai ‘serakahnomics’,” tegas Kapolda.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro, menjelaskan bahwa R telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf e dan f, serta Pasal 9 ayat (1) huruf d dan h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kasus ini terungkap berkat penyelidikan yang dilakukan oleh tim Subdit I Ditreskrimsus Polda Riau pada Kamis (24/7) sekitar pukul 15.00 WIB.

Lokasi penggerebekan berada di sebuah toko beras di Jalan Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa tersangka mengisi ulang karung beras SPHP dengan beras ladang yang didatangkan dari Pelalawan.

Setelah ditimbang dan dijahit menggunakan mesin jahit, beras tersebut dipasarkan kembali kepada konsumen seolah-olah sebagai beras resmi SPHP.

Selain itu, ditemukan pula beberapa karung bermerek premium yang ternyata berisi beras berkualitas rendah. Tersangka menjual beras oplosan tersebut kepada masyarakat dengan harga setara beras premium.

“Pada kemasan tertulis berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat, padahal kenyataannya berasal dari Pelalawan dengan kualitas di bawah standar medium. Namun dijual kembali seolah-olah beras premium,” ungkap Kombes Ade.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 79 karung beras SPHP kemasan 5 kilogram berisi beras oplosan, 4 karung bermerek lain dengan isi serupa, 18 karung SPHP kosong, satu unit timbangan digital, satu unit mesin jahit, 12 gulung benang jahit, serta dua buah mangkuk.

Total beras oplosan yang berhasil diamankan diperkirakan mencapai 8 hingga 9 ton. Saat ini, penyidik masih melakukan perhitungan secara rinci serta pendalaman lebih lanjut terhadap kasus tersebut.

 

(Red)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Ketum PWI Pusat Akhmad Munir Terima Lencana Kehormatan “Jer Basuki Mawa Beya” dari Gubernur Jatim

12 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Lencana Kehormatan Ketum PWI

Atlet Kemenpora Rumini Pertahankan Emas di Lari 5K Pornas Korpri 2025

12 Oktober 2025 - 07:35 WIB

Atlet Kemenpora

Jabar Tegaskan Batas Waktu Sertifikasi Higiene SPPG Hingga 30 Oktober 2025

11 Oktober 2025 - 07:15 WIB

SPPG Jabar

GAPKI dan PWI Sepakat Lanjutkan Program Peningkatan Kompetensi Wartawan

10 Oktober 2025 - 20:16 WIB

GAPKI dan PWI

Wali Kota Bekasi Absen di Dialog Publik PWI: “Publik Butuh Jawaban Langsung Soal CSR”

10 Oktober 2025 - 08:00 WIB

Dialog PWI Bekasi Raya

Polda Metro Jaya Pastikan Tidak Ada Penganiayaan Tahanan di Dalam Sel

10 Oktober 2025 - 07:57 WIB

Penganiayaan Tahanan
Trending di NEWS