Menu

Mode Gelap
Lebih Dari Satu Tahun Disandera KKB, Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan Warga Jakarta Diimbau Amankan Uang Tunai Hingga Dokumen Penting, Siaga Ancaman Megathrust Dewan Pers: Wartawan Sebagai Kontestan atau Timses di Pilkada 2024 Diminta Mundur 6 Juta Data NPWP Warga RI Diduga Bocor, Sri Mulyani Minta DJP Lakukan Pendalaman Masyarakat Desa Tamansari Apresiasi Pembangunan Jalan Gang Iljin

NEWS · 15 Jun 2024 15:01 WIB ·

Masifnya Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Bekasi, Ini Kata Sekjen Garda Bekasi


 Sekjen LSM Garda Bekasi, Rio Febriana. (Dok: Istimewa) Perbesar

Sekjen LSM Garda Bekasi, Rio Febriana. (Dok: Istimewa)

KONTEKSBERITA.com – Impor beras yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia setiap tahun mengalami lonjakan. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) LSM Garda Bekasi, Rio Febriana, fenomena itu setiap tahunnya selalu merangkak naik jumlahnya.

Menurutnya, data KLHK tahun 2022, luas lahan sawah Kabupaten Bekasi tahun 1990 teridentifikasi sebesar 86.674,70 ha, hingga tahun 2018 luas lahan sawah di Kabupaten Bekasi menjadi 72.824,06 ha.

“Lahan persawahan menyusut sebanyak 13.850,64 ha atau 16 persen dari luas awal tahun 1990. Fenomena ini dipicu oleh tingginya permintaan akan hunian di sekitar kawasan metropolitan Jakarta, yang mendorong pengembang untuk terus memperluas proyek perumahan ke wilayah Bekasi,” kata Rio. Sabtu (15/6/2024).

Hal ini, lanjut Rio, tentu saja menjadi persoalan besar bagi pemerintah. Jika lahan persawahan terus mengalami penyusutan, tentunya akan mengganggu ke hal-hal lain, baik ekonomi masyarakat hingga konflik sosial.

“Data yang dihimpun, sudah lima tahun terakhir ini, Pemerintah Republik Indonesia selalu impor beras tidak kurang dari 2,5 juta ton per tahun. Tentu saja hal tersebut setidaknya Kementerian Pertanian, Kementerian ATR/BPN dan Pemkab Bekasi agar tidak mudah memberikan izin alih fungsi lahan sawah jadi perumahan”.

“Hal yang fundamental harus diterapkan disejumlah elemen pemerintah untuk tidak mempermudah investasi yang menghalalkan alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan,” jelas Rio.

Kabupaten Bekasi, kata dia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat, kini menghadapi tantangan serius dengan semakin masifnya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan.

Bahkan, lajut Rio, dalam 10 tahun terakhir lebih dari 13 ribu hektare lahan sawah telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan industri.

“Jumlah ini sangat signifikan, sangat masif ya. Alih fungsi lahan pertanian menjadi hunian ini bukan hanya mengganggu ketahanan pangan. Di atas ada beberapa aspek yang tentu saja terganggu dan sudah saya sebutkan ya. Dan bila saya sisipkan kata-kata Bencana apakah bisa?, itu lah impact dari alih fungsi,” pungkasnya.

 

(Red)

*Update Berita Lainnya di Google News.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Lebih Dari Satu Tahun Disandera KKB, Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan

21 September 2024 - 11:29 WIB

Pilot Susi Air

Warga Jakarta Diimbau Amankan Uang Tunai Hingga Dokumen Penting, Siaga Ancaman Megathrust

20 September 2024 - 14:16 WIB

Megathrust Jakarta

Dewan Pers: Wartawan Sebagai Kontestan atau Timses di Pilkada 2024 Diminta Mundur

20 September 2024 - 11:02 WIB

Dewan Pers Pilkada 2024

6 Juta Data NPWP Warga RI Diduga Bocor, Sri Mulyani Minta DJP Lakukan Pendalaman

20 September 2024 - 10:12 WIB

Data NPWP Bocor

Masyarakat Desa Tamansari Apresiasi Pembangunan Jalan Gang Iljin

19 September 2024 - 16:45 WIB

Pembangunan Jalan Gang Iljin

Polri Ungkap Deretan Tersangka Terlibat Kasus Narkoba Rp 2,1 Triliun

19 September 2024 - 09:45 WIB

Tersangka Kasus Narkoba
Trending di NEWS