Konteksberita.com – Awal bulan Hijriah atau bulan Muharram selalu ditentukan dengan melihat hilal atau bulan sabit baru.
Hal ini penting untuk menentukan waktu pelaksanaan ibadah dan perayaan seperti puasa, Idul Fitri, Idul Adha, dan lain sebagainya.
Namun, bagaimana cara melihat hilal? Berikut adalah langkah-langkah untuk melihat dan menentukan awal bulan Hijriah.
– Mengetahui waktu dan tempat yang tepat
Anda harus mengetahui waktu dan tempat yang tepat. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah setelah matahari terbenam pada hari ke-29 kalender Hijriah.
Sedangkan tempat yang tepat adalah di tempat yang terbuka dengan pandangan yang jelas ke barat.
– Persiapkan alat bantu
Alat bantu yang dapat digunakan untuk melihat hilal antara lain teleskop, teropong, atau kamera dengan zoom yang tinggi.
Namun, alat bantu tersebut tidak selalu diperlukan. Anda juga bisa melihatnya dengan mata telanjang.
– Cari posisi bulan
Anda harus mencari posisi bulan terlebih dahulu. Pada malam hari ke-29, bulan biasanya terlihat di langit barat setelah matahari terbenam.
Namun, jika cuaca buruk atau kabut, maka bulan tidak akan terlihat.
– Perhatikan cahaya bulan
Cahaya bulan yang terlihat pada malam hari ke-29 adalah tipis dan redup. Namun, jika cahaya bulan terlalu redup atau kabut, maka hilal tidak akan terlihat.
– Perhatikan ukuran dan warna hilal
Setelah menemukan posisi bulan, perhatikan ukuran dan warna hilal. Yang terlihat biasanya berwarna keperakan dan berukuran kecil.
Jika terlihat terlalu besar atau berwarna terang, maka itu bukanlah hilal baru.
– Verifikasi dengan otoritas setempat
Setelah terlihat, pastikan untuk memverifikasi dengan otoritas setempat seperti lembaga agama atau hisab Rukyat yang bertugas menentukan awal bulan Hijriah.
Mereka memiliki metode dan kriteria yang berbeda untuk menentukan awal bulan Hijriah, dan hasil dari pengamatan Anda harus disinkronkan dengan hasil pengamatan mereka.
Jika Anda ingin memperdalam pengetahuan tentang cara melihat hilal, sebaiknya konsultasikan dengan ahli astronomi atau lembaga agama setempat.
Penulis/Editor: UJ. Nurdin